Intisari-Online.com - Masyarakat awam mengatakan bahwa mimisan adalah mengalirnya darah lubang hidung. Dalam dunia kedokteran, mimisan disebut epistaxis, yaitu perdarahan akut dari lubang hidung, rongga hidung, atau nasofaring. Jika kita atau kerabat kita ada yang mengalaminya, segera periksakan diri ke dokter, dan yang penting, jangan anggap sepele mimisan!
Mimisan diklasifikasikan berdasarkan tempat perdarahan utama, anterior atau posterior. Epistaxis anterior, yang lebih umum dijumpai adalah pecahnya pembuluh darah pada plexus kiesselbach yang terletak di bagian interior (depan) nasal septum (bagian yang membagi lubang hidung menjadi dua). Sementara itu, epistaxis posterior berasal dari cabang-cabang arteri sfenopalatina yang berada di bagian posterior atau belakang rongga hidung atau nasofaring.
Biasanya mimisan terjadi pada seseorang yang mengalami luka, seperti akibat kebiasaan mengorek hidung, trauma pada wajah, meniup lewat hidung, terjepit atau kemasukan benda asing dalam hidung atau sinus, atau karena terlalu lama menghirup udara kering.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendarahan hidung termasuk pemakaian obat-obatan pengencer darah (antikoagulan), tekanan darah tinggi, penggunaan aspirin yang berlebihan, berada di tempat tinggi dan dalam iklim kemarau, penyakit pada pembuluh sklerotis, penyakit Hodgkin, kanker, kekurangan vitamin K dan C, panas reumatik, kerusakan pada darah, serta kelainan pada pendarahan.
Banyak literatur yang menyebut bahwa terdapat hubungan antara epistaxis dengan hipertensi. Nyatanya, hipertensi bukan penyebab langsung dari epistaxis, namun biasanya terjadi pada pasien hipertensi. Pada penderita tekanan darah tinggi, degenerasi pembuluh darah dari arteri yang mengeras merupakan penyebab utama perdarahan hidung. Penderita tekanan darah tinggi biasanya mengalami perdarahan hidung yang serius karena kerusakan pada pembuuh darah.
Penulis | : | Monalisa Darwin D |
Editor | : | Monalisa Darwin D |
KOMENTAR