Intisari-Online.com - Menurut studi yang digelar Lowy Institute, Indonesia bukan merupakan negara terkuat di Asia Tenggara.
Menurut studi itu, posisi Indonesia berada di bawah Malaysia dan Singapura. Namun, masih menurut Lowy, Indonesia akan melampaui dua negara tetangganya itu pada 2030.
Kesimpulan ini disampaikan dalam peringkat The Asia Power Indeks 2018 yang menempatkan Indonesia di posisi ke-10 di antara 25 negara di kawasan Asia Pasifik.
Sementara Singapura menurut studi ini menempati urutan ke delapan dan Malaysia ke sembilan.
Amerika Serikat dan China masih mendominasi kawasan ini disusul Jepang, India, dan Rusia.
Baca juga: Meski Sangat Mahal, Pasien Indonesia Lebih Suka Berobat ke Luar Negeri, Ini 5 Alasannya
Studi yang dilakukan Lowy ini memperhatikan delapan kategori yaitu sumber daya ekonomi, kemampuan militer, daya tahan, tren masa depan, pengaruh diplomatik, hubungan ekonomi, jaringan pertahanan, dan pengaruh budaya.
Setiap katagori memiliki nilai tersendiri, meski katagori sumber daya ekonomi dan kemampuan militer memiliki nilai lebih besar ketimbang katagori lainnya.
Secara total Indonesia mendapatkan nilai 20,0 jauh di bawah Amerika Serikat (85,5), China (75.5), dan Jepang (42,1). Sementara Singapura mendapat nilai (27,9) sedangkan Malaysia 20,6.
Meski dalam hal sumber daya ekonomi dan kekuatan militer Malaysia berada di bawah Indonesia, tetapi Negeri Jiran itu memiliki hubungan perekonomian dan jaringan pertahanan yang lebih baik.
Artinya, memiliki sumber daya yang melimpah tak serta merta membuat sebuah negara memiliki kekuatan dan pengaruh di kawasannya.
Hal serupa juga dialami Singapura, yang menurut Lowy memiliki pengaruh besar dalam jaringan hubungan regional meski secara sumber daya dan kekuatan militer amat kecil.
Kemampuan militer, hubungan ekonomi, dan jaringan pertahanan adalah tiga katagori di mana Indonesia menempati peringkat ke-13, yang nilainya lebih rendah dibanding katagori lainnya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR