Intisari-Online.com -Bagi sebagian orang, istilah stroke trombotik mungkin masih terdengar asing. Stroke trombotik adalah penyumbatan aliran darah yang terjadi akibat pembekuan darah di dalam salah satu arteri otak.(Baca juga: Air kencing untuk mengobati stroke)
Stroke trombotik dapat memengaruhi pembuluh darah besar atau kecil. Stroke yang memengaruhi pembuluh darah besar akan mengakibatkan sumbatan yang besar, dan luasan area otak yang terpengaruh juga besar. Stroke yang seperti ini dapat mengakibatkan kelumpuhan. Sementara pada pembuluh darah kecil, gejala yang ditimbulkan tidak sebesar jika stroke menyerang pembuluh darah besar. Pasalnya, bagian otak yang terpengaruh juga tidak terlalu besar.
Migran adalah salah satu penyebab stroke trombotik. Dalam kasus yang parah, sakit kepala migrain dapat menyebabkan arteri otak umenjadi kejang untuk waktu yang lama. Hal ini dapat membentuk pembekuan darah di otak.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko stroke trombotik adalah:
1. Faktor keturunan
2. Diabetes
3. Tekanan darah tinggi
4. Kadar Kolesterol tinggi
5. Kebiasaan merokok
Gejala stroke trombotik bervariasi, tergantung area otak yang mana yang terpengaruh. Gejala paling umum meliputi sakit kepala, kebingungan, lemah otot separuh tubuh, mati rasa di beberapa bagian anggota tubuh yang datang secara tiba-tiba, kehilangan keseimbangan, rabun atau kehilangan kemampuan melihat, dan kesulitan berjalan atau berbicara.
Gejala dapat mereda atau tetap atau bisa juga semakin buruk dalam hitungan jam atau hari.
Bisa dihindari
Meski demikian, bukan berarti gejala ini tidak bisa ditanggulangi. Meski demikian, untuk diketahui, kita, bersama dokter, harus berhati-hati mengelola faktor-faktor risiko penyumbatan pembuluh darah seperti:
1. Tekanan darah tinggi
Pertama, tentu kita harus memertahankan pola hidup sehat seperri rutin berolahraga, menjauhi rokok dan membatasi konsumsi lemak jenuh. Beberapa obat-obatan telah terbukti memiliki manfaat untuk kondisi tekanan darah tinggi. Umumnya, obat-obatan tersebut harus dikonsumsi sesuai dengan resep dokter. Tanyakan kepada dokter mengenai efek sampingnya dan cara mencegah efek samping tersebut.(Baca juga: 40% penderita stroke disebabkan oleh manipulasi chiropractic?)
2. Masalah Kolesterol
Turunkan kadar Kolesterol dengan memperbanyak asupan sayur, buah dan air putih, serta stop makanam yang banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans seperti gorengan, daging merah, dan jeroan. Cek kadar Kolesterol minimal lima tahun sekali.
3. Kurang aktivitas fisik
Berolahragalah minimal 30 menit, lima kali seminggu. Pilih naik tangga dibanding lift. Parkir kendaraan beberapa blok dari kantor atau tempat belanja, lalu berjalan kakilah.
4. Luangkan waktu untuk bersantai
Hindari faktor yang membuat kita stres. Migrain kerap kambuh jika tertekan secara emosi. Bekerjasamalah dengan dokter untuk mengatasi migrain lebih lanjut.
Selain itu, kita juga bisa mulai mengurai kebiasaan gaya hidup yang kurang sehat. Salah satunya mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang besar.
Selain itu, ada beberapa obat yang biasa digunakan dokter untuk stroke akibat penyumbatan pembuluh darah seperti tissue plasminogen activator (t-PA). Obat ini diminum segera beberapa jam setelah gejala stroke muncul. Ketika gejala muncul, segera ke rumah sakit. Obat-obatan untuk stroke dan penanganan medis lainnya hanya bisa didapat di bawah arahan dokter.
Seseorang yang memiliki gejala stroke yang signifikan harus dirawat di rumah sakit sehingga dokter dapat mengawasinya agar gejala tidak bertambah buruk. Seseorang dengan stroke berat mungkin memerlukan ventilator mekanik untuk membantu pernapasan dan mungkin juga memerlukan bantuan perawat atau keluarga untuk melakukan hal-hal yang tidak lagi bisa dilakukannya sendiri seperti makan dan berganti pakaian.
Di rumah sakit, penderita bisa bertemu dengan terapis okupasi dan fisik. Terapis dapat membantu dia belajar mengatasi disabilitasnya. Seringkali, pasien harus dirujuk ke pusat rehabilitasi jika fasilitas di rumah sakit kurang memadai. Namun, mencegah selalu lebih baik dan murah dari mengobati. Pola hidup sehat seperti dipaparkan di atas adalah cara terbaik mencegah dan mengatasi stroke.(Kompas.com)