Intisari-Online.com - Membeli pakaian bayi tidak bisa sembarangan mengingat lapisan kulit yang lebih tipis 20-30% dari kulita orang dewasa. Oleh sebab itu, sebagai orangtua kita harus memperhatikan hal-hal berikut jika ingin memastikan bahwa pakaian yang beli sesuai dengan kebutuhan si bayi.
Zat iritan
Hindari pakaian yang mengandung bahan iritan. Bahan kimia yang bersifat iritan dapat menyebabkan peradangan atau iritasi jika terjadi kontak langsung pada kulit sensitif. Pada bayi, jika tidak cocok dengan bahan pakaian tersebut, bisa muncul kemerahan pada bagian tertentu, misalnya leher.
“Kalau ada alergi makanan bisa merah-merah di seluruh tubuh, tapi kalau ada kemerahan hanya bagian tertentu, mungkin karena kontak kain,” kata Naomi, dokter spesialis anak dari RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Menyerap keringat
Pilihlah bahan pakaian yang menyerap keringat, seperti katun. Jika pakaian tidak menyerap keringat, kulit bayi bisa kemerahan karena biang keringat. Seperti halnya orang dewasa, mengenakan pakaian yang tidak menyerap keringat tentu tidak nyaman. Saat bayi mulai aktif bergerak dan keluar keringat, orangtua bisa mengecek bagian punggung apakah keringat terserap oleh pakaian.
Bahan pewarna
Bahan pewarna pada pakaian bayi sering kali tidak menjadi perhatian orang tua. Padahal, pakaian bayi bisa saja mengandung bahan pewarna atau zat berbahaya. Jika pakaian mengandung bahan berbahaya, tak tertutup kemungkinan masuk ke tubuh bayi melalui mulut.
“Pada fase oral, anak-anak kan suka jilat-jilat, gigit bajunya,” kata Naomi. Bukan berarti harus menghindari pakaian berwarna-warni. Sebaiknya pilih baju berwarna-warni yang tidak luntur.
(Kompas.com)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR