Cerita Berantai yang Berakibat Fatal

K. Tatik Wardayati

Editor

Cerita Berantai yang Berakibat Fatal
Cerita Berantai yang Berakibat Fatal

Intisari-Online.com – Alkisah, sepulang dari sawah, seekor kerbau berbaring di kandangnya dengan wajah capek dan napas yang berat. Saat itu datanglah seekor anjing, temannya.

Kerbau berkata, “Ah, teman lamaku, aku sungguh capek dan besok mau istirahat sehari saja.”

Anjing itu pun pergi dan menjumpai kucing di sudut tembok, ia berkata, “Tadi saya bertemu dengan kerbau, ia besok mau istirahat dulu. Pantaslah, sebab bosnya memberi pekerjaan terlalu berat sih.”

Ketika kucing itu bertemu dengan kambing, ia berkata, “Si kerbau komplain ke bos karena ngasih kerja terlalu banyak dan berat. Besok ia gak mau kerja lagi.”

Saat sedang berjalan, Kambing bertemu dengan ayam, lalu katanya, “Kerbau gak suka kerja untuk bos lagi, mungkin ada bos lain yang lebih baik.”

Kemudian Ayam bertemu dengan monyet dan berkata, “Kerbau gak akan kerja untuk bosnya lagi dan ingin cari kerja di tempat yang lain.”

Saat makan malam, monyet bertemu dengan bosnya dan berkata, “Bos, si kerbau akhir-akhir ini sudah berubah sifatnya, dan ia mau meninggalkan bos untuk kerja dengan bos lain.”

Mendengar ucapan si monyet, bos marah besar dan membunuh si kerbau karena dinilai telah mengkhianatinya.

Ucapan kerbau yang sebenarnya adalah, “Saya sungguh capek, dan besok mau istirahat sehari saja.”

Tetapi lewat beberapa temannya akhirnya ucapan ini sampai ke bos, namun pernyataan si kerbau telah berubah menjadi, “Si kerbau akhir-akhir ini telah berubah sifatnya dan mau meninggalkan bos untuk kerja dengan bos lain.”

Demikianlah. Ada kalanya sebuah ucapan harus berhenti sampai telinga kita saja, tidak perlu diteruskan ke orang lain. Dan kita yang mendengarnya sebaiknya jangan percaya begitu saja apa yang dikatakan oleh orang lain, meskipun itu orang terdekat kita. Kita perlu check and recheck kebenarannya sebelum bertindak.

Kebiasaan melanjutkan perkataan orang lain dengan kecenderungan menambahi atau mengurangi, bahkan menggantinya, berdasarkan persepsi sendiri bisa berakibat fatal. Maka, bila ragu-ragu akan ucapan seseorang yang disampaikan oleh orang lain, sebaiknya langsung bertanya pada yang bersangkutan. (YDA)