Setelah Tower Tertinggi di Dunia, Uni Emirat Arab Berniat Bangun Gunung Demi Tingkatkan Curah Hujan

Ade Sulaeman

Editor

Setelah Tower Tertinggi di Dunia, Uni Emirat Arab Berniat Bangun Gunung Demi Tingkatkan Curah Hujan
Setelah Tower Tertinggi di Dunia, Uni Emirat Arab Berniat Bangun Gunung Demi Tingkatkan Curah Hujan

Intisari-Online.com - Setelah berhasil mencatatkan rekor bangunan tertinggi di dunia lewat Burj Khalifa, Uni Emirat Arab (UEA) kini sedang mempertimbangkan sebuah proyek ambisius dalam bentuk membangun sebuah gunung. Ambisi tersebut bertujuan untuk meningkatkan curah hujan yang tergolong jarang di daerah gurun nan gersang seperti UEA.

Arabian Business melaporkan bahwa para ilmuwan sedang mempelajari kelayakan menciptakan gunung buatan manusia.

Menurut ilmuwan National Center for Atmospheric Research (NCAR) Roelof Bruintjes, peneliti utama pada proyek, para ahli dari NCAR dan University Corporation for Atmospheric Research (UCAR)yang berbasis di AS tengah melakukan proyek "studi pemodelan rinci".

"Apa yang kita cari pada dasarnya untuk mengevaluasi dampak dari cuaca melalui jenis, tinggi dan kemiringan gunung yang harus depenuhi," ujar Bruintjes. "Kami akan memiliki laporan tahap pertama musim panas ini sebagai langkah awal."

Bekerja sama dengan Pusat Nasional UEA Meteorologi dan Seismologi, UCAR menerima dana sebesar AS$400.000 (sekitar Rp5,3 miliar) tahun lalu untuk mengusulkan studi gunung buatan manusia.

Bruintjes mencatat bahwa pegunungan membuat kenaikan udara, menciptakan awan yang bisa 'dipanen’. Sebuah metode mapan modifikasi cuaca, penyemaian awan melibatkan penyuntikan tetesan perak iodida ke dalam awan. Air menggabung sekitar tetesan, menyebabkan curah hujan.

China, misalnya, menggunakan penyemaian awan dalam upaya untuk membersihkan langit dan meningkatkan kualitas udara untuk Olimpiade Beijing 2008. Namun, efektivitas penyemaian awan terus diperdebatkan di masyarakat ilmu pengetahuan.

Terletak di ujung tenggara Semenanjung Arab, UEA kaya minyak memiliki curah hujan rata-rata bulanan 5,7 mm, menurut data Bank Dunia.

Situs NCMS mencatat bahwa UEA adalah salah satu negara pertama di Teluk Arab yang menggunakan penyemaian awan. Penelitian telah menemukan bahwa kondisi yang terbaik untuk penyemaian awan terjadi selama musim panas di bagian timur dan barat daya dari UEA.

(Arabian Business)