Melirik Bisnis Kerajinan Sepeda Bambu yang Melaju Hingga Eropa

Arnaldi Nasrum

Editor

Melirik Bisnis Kerajinan Sepeda Bambu yang Melaju Hingga Eropa
Melirik Bisnis Kerajinan Sepeda Bambu yang Melaju Hingga Eropa

Intisari-Online.com - Setelah menjalani berbagai usaha serabutan, Gun Gun Gunawan dan rekannya menjajal bisnis kerajinan sepeda bambu di tahun 2008. Ternyata hasilnya bagus. Lewat tangan kreatifnya, produknya bisa terjual hingga Eropa dan Amerika Serikat.

Pembuatan sepeda bambu ini dilakukan secara otodidak. Gun Gun banyak belajar dari orang-orang yang paham tentang seluk beluk sepeda. “Kata orang memang dasarnya tangan saya kreatif,” katanya.

Nah, ide membuat sepeda dari bambu itu adalah ide Imam Soleh, rekan seperjuangan Gun Gun, pada tahun 2007. Saat itu sedang tren olahraga bersepeda dengan sepeda fixie. Lantaran bisnis sepeda sedang naik daun, Gun Gun langsung terpikir membuat sepeda, namun dengan bahan baku yang murah lantaran bahan baku sepeda dari graphite dan karbon mahal.

Ide membuat sepeda bambu ini dilakukan lewat bendera usaha Haur Bike Neglasari. Proses persiapan usaha ini berjalan selama setahun sampai akhirnya ia memantapkan membuka usaha di Bandung pada tahun 2008.

Semua pengerjaan sepeda dikerjakan secara manual, tidak menggunakan mesin pabrik. Hampir 90% sepeda Haur Bike berasal dari bambu, hanya stang, jok, ban, dan pedal saja yang tidak pakai bambu.

Proses pengerjaan satu unit sepeda butuh waktu 10 hari oleh satu orang perajin. Dalam sebulan ada 35 unit-40 unit sepeda yang siap dijual. Nama Haur Bike mulai mencuat di dalam negeri setelah ada beberapa media luar negeri yang meliput tentang produk ini. Dan dari situ, mulai berdatangan pesanan dari Kanada, Belgia, Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya. “Pemasaran 60% di dalam negeri, 40% ke luar negeri terutama negara-negara Eropa, seperti Jerman, Belgia, Austria, dan Prancis,” kata Gun Gun.

Rata-rata harga sepeda yang ia jual Rp 7,5 juta per unit itu untuk desain yang simpel dengan komponen standar. Namun harga ini bisa bertambah menjadi belasan juta atau puluhan juta jika pelanggan menginginkan desain dan komponen yang berbeda.

Dari situ dalam sebulan, Gun Gun dan rekannya dapat mendulang omzet hingga ratusan juta rupiah. Selain untuk bersepeda, sering juga produknya dijadikan pajangan di perusahaan di dalam dan luar negeri.(Kontan)