Intisari-Online.com - Bepergian di hari libur tentunya sangat menyenangkan. Tak jarang kita memiliki jadwal untuk berlibur ke tempat yang memakan waktu perjalanan cukup panjang, sehingga kita harus membawa makanan. Sayangnya, kesalahan pengemasan kerap membuat makanan menjadi rusak bahkan busuk sebelum dikonsumsi. Yang perlu dipahami juga adalah setiap jenis makanan memiliki perlakuan yang berbeda saat dikemas. Lalu, bagaimana mengemas makanan yang baik untuk perjalanan?
1. Jika kita akan memasak daging di tempat berlibur, sebaiknya kita sudah membumbui daging dari rumah. Kemudian, agar tidak rusak selama perjalanan, simpan lah didalam cooler box yang sudah diberikan es batu.
2. Taruh cooler box di dalam kabin mobil yang memiliki suhu cukup dingin, bukan di dalam bagasi mobil.
3. Setelah sampai di tujuan, segeralah pindahkan cooler box ke dalam lemari es agar terhindar dari pembusukan. Bila terpaksa harus menyimpan di cooler box, waktu yang direkomendasikan hanya 1-2 hari, dengan syarat es batu harus rajin diganti atau ditambah.
4. Bawalah dua buah cooler box, yang satu untuk menyimpan makanan mudah membusuk, yang satu lagi untuk makanan yang sering diambil, seperti cokelat dan minuman. Hal ini dianjurkan agar suhu tetap terjaga dingin dan makanan tetap awet. Jika cooler box yang berisi makanan cepat busuk sering dibuka, maka akan membuat bakteri lebih mudah masuk apalagi bila es sudah mencair.
5. Ketika membawa daging mentah, buanglah airnya terlebih dulu. Jangan langsung dimasukkan ke dalam plastik atau cooler box karena akan meyebabkan cepat busuk.
6. Pisahkan pula makananyang sudah dimasak atau setengah matang dengan makanan mentah agar terhindar dari kontaminasi.
7. Jika membawa sayuran, bungkus terlebih dulu dengan plastik dan beri beberapa lubang agar tetap ada udara segar.
Nah, itu dia beberapa tips tentang bagaimana mengemas makanan yang baik untuk perjalanan. Apakah Anda sudah siap dengan liburan akhir pekan Anda? (Maria Immaculata R. A. & Antonius Sulistyo P. dalam “Menjaga Penampilan dan Kesehatan Perempuan”. Penerbit: Buku Kompas)