Intisari-Online.com—Menjadi orangtua merupakan masa yang menyenangkan, mengagumkan sekaligus pula melelahkan. Bahkan menghadapi banyak pengalaman yang sulit. Bisa dibilang, pengalaman ini adalah perubahan yang paling terasa sepanjang hidup.
Salah satu perubahan yang paling terasa adalah kehidupan pernikahan sebagai pasangan. Sebelumnya, Anda dan pasangan bisa menghabiskan waktu untuk fokus satu sama lainnya. Setelah anak Anda lahir, kemungkinan besar fokus dan prioritas sudah berubah pada anak.
Banyak pasangan yang mengakui, kehadiran anak memang membahagiakan dalam keluarga, namun seringkali sulit untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang sama dengan sebelum memiliki anak. Hal ini tentu bisa diperbaiki, bagaimana caranya? Simak lima tips berikut!
1. Prioritaskan untuk memiliki waktu tidur yang cukup
Peneliti menyatakan bahwa salah satu alasan yang membuat transisi menuju dunia asuh orangtua membuat hubungan kurang intim karena waktu tidur yang berkurang. Ketika Anda kurang tidur, Anda akan menjadi lebih sensitif dan bereaksi lebih kuat ketika sesuatu yang buruk terjadi. Sehingga pertengkaran dalam hubungan suami istri tidak terelakkan. Sekalipun Anda memang terpaksa untuk mengurus anak di malam hari, upayakan untuk tetap mengganti jadwal tidur itu di waktu lain.
Benar memang, sulit untuk memprioritaskan tidur di masa anak masih kecil dan pekerjaan rumah menumpuk. Namun ingatlah, bahwa waktu istrirahat membuat tubuh dan emosi tetap stabil. Berdiskusilah dengan pasangan Anda agar keduanya bisa mendapat istirahat yang cukup. Hal itu akan membuat Anda lebih rileks dan tenang.
2. Saling memberi pengertian
Kurang tidur, bayi yang menangis, dan semua hal yang terjadi saat menjadi orang tua baru merupakan pengalaman baru yang Anda dan pasangan rasakan. Benar memang hal tersebut menyenangkan, namun dalam titik tertentu, transisi ini bisa membuat Anda stres. Kondisi ini menyebabkan keinginan untuk lebih menyayangi pasangan berkurang. Sehingga saat pasangan melakukan kesalahan kecil saja Anda cenderung menjadi kesal.
Saling menyalahkan karena hal kecil bisa terjadi di masa transisi ini. Karena itu penting untuk memberi pengertian satu sama lain. Anda dan pasangan sama-sama lelah dalam proses ini. Sehingga berhentilah untuk saling menyalahkan dan mulailah saling memberi pengertian.
3. Saling menghargai dan berterimakasih
Dalam proses transisi menjadi orangtua baru, Anda mesti belajar untuk saling menghargai. Istri Anda mungkin lupa untuk berterimakasih karena sudah dibelikan susu dan perlengkapan bayi. Suami Anda mungkin lupa untuk memuji kecantikan Anda di pagi hari. Namun jangan jadikan proses ini terjadi terus-menerus.
Jangan pernah lupa untuk menghargai apa yang pasangan Anda lakukan. Ucapkanlah terima kasih dan berikan pujian kepadanya. Peneliti mengungkapkan bahwa seseorang yang menerima ucapan terimakasih dan kerap mengucapkan terimakasih akan lebih puas dengan hubungannya. Kenali usaha dan perjuangan pasangan, ucapkan terimakasih, ekspresikan rasa cinta padanya sesering mungkin.
4. Menemukan hobi baru yang bisa dilakukan bersama Jangan egois dengan mempertahankan hobi sendiri. Sebab melakukan aktivitas hobi bersama akan lebih meyenangkan dan baik untuk hubungan Anda dengan pasangan. Selama transisi menjadi orangtua baru, Anda mungkin mengalami banyak gangguan sehingga tidak bisa melakukan hobi Anda. Maka sekaranglah saatnya untuk membuat hobi baru bersama.
Kegiatan yang bisa membuat Anda dan pasangan menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama tanpa harus meninggalkan anak-anak di rumah. Jika Anda berdua senang untuk membaca, cobalah untuk membaca bersama. Atau bagaimana dengan kuliner bersama?
5. Saling menguatkan
Ketika Sesuatu yang buruk sering terjadi dalam hubungan jangan pernah mendiamkannya. Ingatlah bahwa Anda berdua ada dalam sebuah hubungan yang Anda bangun berdua. Jika Anda mendengar pasangan Anda menyatakan betapa lelahnya dirinya dan mengeluh dengan status sebagai pasangan baru, hiburlah dia.
Jangan merasa bahwa pasangan Anda menganggap dirinya yang paling lelah sedunia. Kuatkanlah dirinya dan sebaliknya rasakan juga kekuatan dan semangat dari pasangan Anda.
(psychologytoday.com)