Apakah Sri Sultan Hamengku Buwana X Mendapatkan Wisik (Bisikan)?

Lily Wibisono

Editor

Apakah Sri Sultan Hamengku Buwana X Mendapatkan Wisik (Bisikan)?
Apakah Sri Sultan Hamengku Buwana X Mendapatkan Wisik (Bisikan)?

Intisari-Online.com -Kamis, 7/5, Sri Sultan H.B. X mengeluarkan sabdatama yang berisi delapan poin utama. Di antaranya, mengganti gelar dari gelar resmi Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sadasa ing Ngayogyakarta Hadiningrat menjadi Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Bawono Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama ingkang Jumeneng Kaping Sepuluh ing Ngayogyakarta. Juga mengganti nama putri tertua GKR Pambayun menjadi GKR Mangkubumi. Nama ‘Mangkubumi” selama ini selalu disandang oleh seorang pangeran calon pewaris takhta.

Sore hari yang sama, ada sedikit perhelatan kecil di salah satu outlet Toko Buku Periplus di Jakarta. Sebuah diskusi buku biasa, yang mengulas sebuah biografi seorang tokoh luar biasa, Hamengku Buwana IX. Diskusi tentang kehidupan ayahanda Sri Sultan HB X ini mendapatkan momentum yang pas dengan terjadinya polemik panas dalam keluarga Kesultanan Yogyakarta.

Menurut pakar sejarah Jawa dari Universitas Gadjah Mada, Sri Margana, seperti dikutip TEMPO.CO (7/05) sudah menjadi hak mutlak seorang raja atau Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk mengeluarkan sabdatama atau titah raja. Aturan-aturan dalam kerajaan itu raja sendiri yang membuat. Jumat, 8/5, dalam tele-wawancara dengan Metro TV, HB X mengatakan alasan di balik keputusannya yang memancing protes saudara-saudaranya itu, adalah keyakinan bahwa kewajibannya adalah “melaksanakan” perubahan tersebut, tanpa menyebutkan secara eksplisit siapa yang memerintahkannya. Ia selanjutnya menyatakan, bahwa mengabaikan petunjuk itu bisa mendatangkan petaka hebat pada dirinya.

Menurut John Fries, HB IX sendiri pernah mengungkapkan dalam sebuah wawancara tentang konsep wisik (bisikan – jw.) Begini katanya kepada seorang wartawan, “Wisik adalah sumber (petunjuk) bagi saya! Saya yakin sepenuhnya akan kebenaran bimbingan nenek moyang saya dan saya harus mematuhinya. ...”

Bagaimana persis kejadiannya?