Intisari-Online.com - Dengan perubahan mood yang drastis serta sulitnya mengontrol emosi atau mengungkapkan keinginan, anak di usia pra sekolah memang cukup menguras energi dalam mengasuhnya. Namun, bukan berarti tidak ada cara untuk menanganinya.
Anak usia ini sangat memiliki jiwa ingin tahu yang besar. Maka dari itu, jangan tutup peluang untuknya bertanya mengenai banyak hal. Justru di masa ini si kecil masih terbebas dari prasangka dan hal-hal lain yang mengubah pandangan mereka akan sesuatu.
Jangan pula batasi anak dengan hal-hal seperti rasa malu atau kekhawatiran. Anggap si kecil hidup sesuai dengan apa yang mereka lakukan saat ini saja. Jangan bebani dengan masalah-masalah yang seharusnya tidak diketahui oleh si kecil.
Untuk mengasuh si kecil yang berusia pra-sekolah, orangtua perlu membantu mengasah kreatifitasnya. Orangtua mungkin merasa aneh dengan apa yang dilakukan si kecil kerap tidak sesuai dengan batas akal sehat dan logika. Tapi, kreatiftas inilah yang membantu si kecil berpikir dengan baik sehingga dapat mengatur emosi yang ia rasakan.
Otak anak sama seperi spons yakni sangat banyak menyerap informasi dan pengalaman. Kondisi ini justru menjadi momen yang tepat untuk mengajarkan berbagai pelajaran baik khususnya soal emosi. Mengajarkan bisa dilakukan dengan memberikan contoh. Saat marah, orangtua sebaiknya tidak menunjukkan rasa marah yang berlebihan agar ia juga melakukan hal yang serupa.
Kunci sukses mengasuh usia pra sekolah sebenarnya tergantung dari bagaimana orangtua ingin mengajarkan si kecil. Anak di usia ini cenderung lebih mudah untuk diberi tahu sehingga memberinya penjelasan mengenai sesuatu menjadi lebih mudah. Jangan terlalu banyak memarahi dan melarangnya sebab eksplorasi sangat penting untuk tumbuh kembangnya di kemudian hari.
(Niken/Tabloid-Nakita.com)