Advertorial
Intisari-Online.com – Charlie Ball dan Kenneth Walker pernah pergi ke sekolah yang sama lebih dari 50 tahun yang lalu.
Walker and Ball adalah alumni dari Uskup Agung Carroll High School di Washington, D.C.
Meskipun mereka berdua lulus pada 1969, keduanya tidak pernah benar-benar berbicara satu sama lain.
Namun ketika Walker mengirim email tahun lalu kepada teman-teman lamanya dan mengatakan bahwa ia membutuhkan ginjal, Ball mengatakan dia dia bersedia menyumbangkan ginjalnya.
Tentu saja Walker kaget dan tidak menyangka.
Baca juga:Bak Pahlawan dan Sangat Inspiratif, Anak Kecil Ini Rela Donorkan Ginjalnya untuk Sang Ibu
"Bisa dimengerti dia seperti itu. Saya juga mungkin akan berpikir yang sama,” kata Ball kepada CNN di rumah sakit setelah operasi.
“Tapi hal itu juga tergantung pada setiap orang. Ada orang yang bersedia dan ada yang tidak. Saya kebetulan masuk kategori yang bersedia.”
Pencarian
Walker yang bekerja sebagai kepala biro untuk Radio Publik Nasional di Afrika Selatan, didiagnosis mengalami gagal ginjal.
Lalu dia kembali di Amerika Serikat sekitar 18 bulan yang lalu untuk mencari donor ginjal untuknya. Ia juga telah menuliskan namanya di setiap daftar tunggu.
Tetapi salah satu teman SMAnya yang berhubungan dengannya memiliki ide berbeda.
"Salah satu teman sekelas saya berkata “Mengapa Anda tidak meminta tolong kepada teman-teman sekolah?”,” ulang Ball kepada CNN.
Walker lalu memperoleh daftar e-mail dari sekolah dan dia mengirim email untuk meminta bantuan pada bulan November 2017.
Dalam subyek email Walker menulis "Permohonan untuk hidup”.
Baca juga:Bisa Buat Beli Satu Rumah, Wanita Ini Habiskan Uang Demi Transplantasi Ginjal Kucingnya
Sebenarnya Walker tidak begitu yakin dengan ide temannya tersebut. Oleh karena itu, ia tetap berusaha mencari donor lain di luar area teman-teman sekolahnya.
Namun kemudian dia menyadari betapa sulitnya mendapatkan ginjal yang layak untuk transplantasi.
Dia juga memberi tahu teman-teman sekelasnya bahwa dia sepenuhnya mengerti jika ada yang merasa nyaman dengan permintaan seperti itu, tetapi dia ingin berbagi ceritanya untuk meningkatkan kesadaran.
“Saya tidak berharap banyak tapi saya hanya ingin membagikan kisah saya.”
“Setidaknya, saya ingin membawa kesadaran tentang penyakit ginjal.”
Namun keajaiban terjadi.
Kurang dari 15 menit kemudian, Ball menjawab pesan emailnya.
"Aku akan menelepon rumah sakit pagi ini. Aku berdoa agar kamu mendapatkan apa yang kamu butuhkan,” balasan Ball kepada Walker.
Baca juga:Duh, Seorang Ibu di Surabaya Jual Ginjal Demi Turuti Keinginan Anaknya Beli Ponsel
Awalnya dokter mengatakan kepadanya bahwa mereka biasanya tidak menerima donor di atas usia 60 tahun.
Tapi karena Ball dalam kondisi fisik yang bagus, itu mungkin. Ball kemudian melakukan banyak tes di California sebelum terbang ke Washington DC untuk bertemu dengan Walker.
Dan setelah berbagai tes, Ball dinyatakan lulus semua tes dan siap menjadi donor ginjal bagi Walker.
Pemulihan
Ball bisa menyebut kejadian ini sebagai keajaiban.
Dia mengatakan bahwa anak perempuannya, Caroll, saat ini bekerja untuk American Kindey Fund.
Setelah dia bertanya kepada sang anak soal donor ginjal, ia lalu memutuskan untuk membantu Walker.
Ball mengatakan percakapannya telah membantunya menyadari ada kebutuhan besar bagi para donor.
"Sekarang saya tahu mengapa Tuhan memberi dua ginjal pada setiap orang. Cukup sederhana. Mungkin ia bermaksud agar kita bisa memberikannya satu kepada mereka yang membutuhkan,” tutup Ball.
Sekarang, baik Walker dan Ball tengah dalam proses pemulihan. Mereka berdua diharapkan bisa meninggalkan rumah sakit minggu ini.
Baca juga:Waspada dan Kenali 11 Tanda Awal Adanya Infeksi Ginjal Ini! Mungkin Anda Tidak Menyadarinya