Advertorial
Intisari-Online.com - Vladimir Putin pertama kali terpilih menjadi Presiden Rusia di tahun 2000.
Hingga tahun ini, berarti sudah 18 tahun Rusia dipimpin oleh Putin.
Perubahan yang dialami Rusia dari segi ekonomi dan kualitas hidup warga ternyata cukup drastis.
Inilah catatan lengkap mengenai keadaan Rusia di bawah pimpinan Putin.
(Baca Juga:Bermaksud Hancurkan Hizbullah, Pasukan Elit Israel Ini Malah Dihajar Habis-habisan Gaga-gara Ini)
1. Kualitas hidup
Sebelum Putin menjadi presiden, Rusia memiliki penghasilan per kapita sebesar $9.889 dan kini telah meningkat hingga $27.900.
Upah bulanan rata-rata telah meningkat hampir 11 kali lipat daru $61 menjadi $652.
Angka pengangguran juga turun drastis dari 13% menjadi 5,2%.
2. Performa Ekonomi
Rusia menjadi negara dengan perekonomian terbesar nomor enam di dunia dengan penghasilan negara 4 triliun dolar.
Rusia juga diramal akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar di Eropa kelak tahun 2050.
Tingkat inflasi mata uang telah turun drastis dari 36,6% menjadi 2,5% di akhir tahun 2017.
(Baca Juga:Depresi Berat, Pilot Ukraina yang Dituduh Rusia Menembak Malaysia Airlines MH17 Bunuh Diri)
3. Utang publik dan cadangan devisa
Sebelum Putin, cadangan devisa Rusia hanya $12 miliar disertai dengan utang negara yang sangat besar, 92,1% dari pendapatan negara.
Kini utang publik Rusia menyusut menjadi 17,4% dan cadangan devisa meningkat menjadi $356 miliar.
Bahkan, cadangan emas Rusia meningkat lebih dari 500% sejak tahun 2000.
Totalnya, emasnya mencapai 1.838.211 ton, senilai lebih dari $76 miliar.
4. Pertanian
Sektor ekonomi Rusia tetap didominasi oleh pendapatan minyak dan gas.
Namun, sektor pertanian telah menngalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Petani Rusia menghasilkan panen terbesar mereka di tahun 2017 dengan hasil panen sebesar 130 juta ton.
Dengan kemajuan yang begitu pesat, sepertinya tangan ajaib Putin akan berhasil membawa Rusia ke puncak dunia.
(Baca Juga:Organisasi Rahasia Paling Mematikan Inilah yang Menjadi Kawah Candradimuka Seorang Vladimir Putin)