Advertorial

Bungkam dan Tak Banyak Bicara, Inilah Tradisi Unik Tawar Menawar di Pasar Bisu Sumatera Barat

Editorial Grid

Editor

Tradisi marosok, transaksi jual beli untuk merahasiakan harga dari orang lain maka pembeli dan penjual bungkam ketika tawar menawar.
Tradisi marosok, transaksi jual beli untuk merahasiakan harga dari orang lain maka pembeli dan penjual bungkam ketika tawar menawar.

Intisari-online.com - Pasar merupakan sarana infrastruktur, yang menempatakan para penjual di beberapa tempat, untuk menjajakan dagangannya.

Pada umumnya, pasar menjual barang seperti sembako dan kebutuhan pangan lainnya.

Namun ada pula pasar yang menjual beragam barang lain, yang bukan merupakan barang konsumsi.

Lalu, untuk mencapai kesepakatan, dengan penjual dan pembeli pada umumnya, mereka melakukan tawar-menawar barang.

BACA JUGA :(Foto) Ketika Kecil 13 Bocah Ini Begitu Lucu, Saat Besar Menjadi 'Monster' Paling Jahat di Dunia

BACA JUGA :Setelah WiFi, Sebentar Lagi Akan Muncul LiFi. Apa Perbedaan LiFi dengan WiFi?

Tawar menawar, dilakukan dengan saling interaksi dan percakapan antara penjual pembeli, yang membicarakan harga.

Setelah sepakat membicarakan harga, dan masing-masing antara penjual dan pembeli telah setuju, maka barang akan dilepas.

Itulah gambaran singkat mengenai pasar, dan tradisi jual beli yang secara umum.

Kita pastinya sudah tahu mengetahui semua itu.

Namun, bagaimana jika transaksi jual beli dilakukan dengan cara sedikit bicaradan bungkam soal pembicaraan harga?

Mungkin terkesan tidak masuk akal, namun itulah hal unik yang ada di pasar bisu di Sumatera Barat ini.

Sesuai dengan namanya, transaksi yang dilakukan di pasar bisu, antara penjual dan pembeli dilakukan dengan unik, yaitutidak banyak berbicara.

Proses transaksi dilakukan dengan cara Marosok, yang diartikan dalam bahasa Indonesia berarti meraba.

Transaksi Marosok ini dilakukan dengan kedua tangan yang bersembunyi di balik kain atau handuk dengan saling meraba jari-jari antara penjual dan pembeli.

Tradisi unik ini sudah dilakukan sejak zaman kerajaan minangkabaudan tentu saja tradisi ini memiliki tujuan lain.

Tujuannya adalahuntuk menjaga kerahasiaan harga agar tidak diketahui orang banyak ketika sudah sejutu untuk transaksi.

Tradisi unik ini dilakukan di Desa Cubadak, Kab Tanah Datar setiap hari Selasa.

Sedangkan barang yang dijual di pasar tersebut adalah hewan ternak seperti kerbau, sapi, dan kambing. (Afif Khoirul M)

BACA JUGA :Selamat dari Holocaust, Namun Sekarang Wanita Ini Ditemukan Tewas dalam Keadaan Mengerikan

Artikel Terkait