Advertorial

Keren! Indonesia Kini Punya Alat Deteksi Demam Berdarah Sejak Dini

K. Tatik Wardayati
,
Ade S

Tim Redaksi

Demam berdarah selalu mewabah ketika musim penghujan tiba. Mungkinkah bisa mendeteksi demam berdarah sejak dini? Indonesia punya alatnya.
Demam berdarah selalu mewabah ketika musim penghujan tiba. Mungkinkah bisa mendeteksi demam berdarah sejak dini? Indonesia punya alatnya.

Intisari-Online.com – Saat musim penghujan seperti ini, wabah demam berdarah banyak melanda di suatu daerah.

Menjadi penting untuk mendeteksi wabah tersebut, seiring dengan menyebarnya virus dengue.

Di bulan Januari 2019 saja, dalam satu minggu sudah ada kenaikan enam kali lipat penderita demam berdarah.

Baca Juga : Hati-hati, Meski Angkak Naikkan Trombosit saat Demam Berdarah, Tapi Ada Sisi Negatifnya untuk Kesehatan

Sampai saat ini, tercatat kurang lebih 13.683 penderita DBD dan 133 di antaranya meninggal dunia.

Angka yang melejit ini bisa jadi disebabkan karena kita telat mendeteksi penyakit.

Lantas, bagaimana kita bisa deteksi DBD sejak dini?

Baca Juga : Indonesia Terancam Demam Berdarah, Ini 3 Hal Harus Anda Ketahui

Biasanya seseorang yang memiliki gejala virus dengue harus melakukan cek darah di labolatorium rumah sakit terlebih dahulu, untuk mengetahui positif atau tidak dirinya terkena virus ini.

Butuh waktu yang cukup lama hingga kita bisa mengetahui apakahh kita terkena DBD atau tidak.

Untuk mengantisipasi hal tersebut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menciptakan KIT diagnostik DBD.

Baca Juga : Selain Cupang, Ini 3 Jenis Ikan yang Bisa 'Berantas' Jentik Nyamuk Demam Berdarah

Sebelum virus menyerang tubuh, kita sudah mendeteksi keberadaannya dalam tubuh hanya dengan hitungan menit.

“Alat ini efektif dan cukup membantu untuk pendeteksian awal. Bisa mendeteksi virus dengue yang ada dalam tubuh, tapi harus diperkuat evidence based nya dulu,” ujar dr. Mulya Rahma Karyanti. SpA(K), MSc., Ketua Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM-FKUI.

Nah, Kit diagnostik DBD ini menggunakan anti-NS1, antibodi monoklonal yang dikembangkan berdasarkan strain virus (perkembangbiakan virus) dengue lokal Indonesia.

Baca Juga : Kasus Demam Berdarah Semakin Marak, Ini 3 Fase Penyakit yang Perlu Anda Pahami

Alat diagnostik ini dapat memberikan sensitivitas yang lebih baik.

Cara kerjanya pun sederhana, serupa dengan alat tes kehamilan.

Bedanya pada KIT yang dites darah, bukan air kencing.

Baca Juga : Waspada Demam Berdarah, Ini Daftar Daerah di Indonesia Paling Banyak Terkena Kasus DBD, Daerah Anda Termasuk?

Kita hanya perlu menunggu beberapa menit saja hasil bisa didapatkan.

Jika muncul dua strip berarti positif DBD, sedangkan satu strip berarti negatif DBD.

“Ada imuno (teknik imunochromatografi yang melekatkan antibodi dengan antigen dengue) pada alat yang dapat mendeteksi virus dengue, cukup dengan meneteskan darah pada alatnya nanti bisa terlihat positif dan negatif nya dengan garis yang nampak, seperti test pack,” ujar dr. Karyanti.

Baca Juga : Gejala Demam Berdarah Makin Sulit DIkenali, Berikut Cara Mendeteksi dan Mencegahnya

Walaupun mudah dan praktis, tapi perlu diingat bahwa alat ini bukan untuk penggunaan mandiri di rumah, ya.

Sebaliknya, alat ini dirancang untuk digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan. (Tentry Yudvi Dian Utami)

Artikel ini telah tayang di Nova.id dengan judul “Canggih! Kenalkan, Indonesia Kini Punya Alat Deteksi DBD sejak Dini”.

Baca Juga : Waspada Demam Berdarah Perlu, Tapi Jangan Sampai Percaya 5 Mitos Soal Demam Berdarah Ini, Ya!

Artikel Terkait