Setelah diperiksa lebih lanjut, dokter menemukan ada gas di dalam perut Chao, akhirnya ia dioperasi untuk memasukan selang ke perut dan mengeluarkan gas tersebut.
Menurut cerita dokter kondisi Chao dipengaruhi karena makan mi instan dan minuman bersoda pada larut malam.
"Ini adalah makanan yang menyebabkan pembentukan besar karbondioksida di perut sebagai akibat proses pencernaan," kata dokter.
Untuk mimvisualisasikan proses bagaimana minuman dan makanan ini dapat menyebabkan reaksi itu, sebuah percobaan dilakukan.
Sebuah bungkus mi instan dicampurkan dengan sekaleng minuman bersoda di kantong plastik.
Kemudian, plastik ini dengan cepat menggembung dan terus meledak seolah siap meledak kapan saja.
Baca Juga : Miliki Luka Memar Selama 6 Tahun, Wanita Baru Sadar Jika Itu Adalah Penyakit Mematikan
Meski demikian, sejauh ini belum ada laporan medis yang membuktikan bahwa mengonsumsi mi instan dan minuman bersoda berbahaya.
Lebih lanjut, ketika Anda membuka kaleng dan botol minuman berkarbonasi, banyak karbondioksida tertekan ke udara.
Ketika Anda meminumnya, gas itu kemungkinan akan menguap terus di perut Anda, dan membuatnya merasa kembung.
Nah, penjelasan ini diperkuat dengan mi instan yang tidak mudah dicerna.
Ketika mi masuk ke dalam perut Anda bersamaan dengan soda yang melepaskan gas karbondioksida akan menyebabkan perut menjadi lebih penuh.
Teori lain yang mendukung adalah bumbu mi instan yang banyak mengandung natrium yang tinggi, menyebabkan karbondioksida bereaksi lebih dengan banyak molekul air.
Baca Juga : Begadang Sambil Main Ponsel pada Tengah Malam, Pria 19 Tahun Ini Berakhir dengan Penyakit Mengerikan
Source | : | Good Times |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR