Sampai saat ini ilmu pengetahuan belum bisa memprediksi kapan gempa bumi akan terjadi. Namun, melihat pergerakan tektonik dan sejarah kegempaannya, hanya soal waktu kawasan ini akan kembali mengalami gempa besar.
Peneliti tsunami Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko mengatakan, jika gempa bumi berkekuatan di atas M 8 terjadi di segmen megathrust Mentawai, kemungkinan besar akan diikuti tsunami. Gelombang tsunami bisa tiba di daratan Kepulaun Mentawai dalam hitungan kurang dari lima menit, sedangkan di Padang sekitar 20 menit.
"Jika gempa bumi berkekuatan di atas M 8 terjadi di segmen megathrust Mentawai, kemungkinan besar akan diikuti tsunami."
“Dari pemodelan kami sebelumnya, tsunami bisa tiba di Padang tanpa didahului surut dulu karena saat gempa pesisir Kota Padang akan mengalami penurunan tanah 1,5 m sehingga bisa langsung terendam air laut,” kata dia.
Dengan latar belakang ini, menurut Sekretrais Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandy, Kepala BNPB Doni Monardo bersama Kepala BMKG Dwikorita dan sejumlah pakar gempa serta tsunami akan bertolak ke Mentawai dan Padang pada Rabu (6/2). Kunjungan ini dimaksudkan untuk membangun kesiapsiagaan dan menyiapkan sistem peringatan dini.
(Ahmad Arif)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.Id dengan judul "Gempa Mengepung 'Megathrust' Mentawai".
Baca Juga : Dalam 3 Hari, Terjadi 6 Kali Gempa Bumi, 4 di Antaranya Terjadi di Pulau Sulawesi
Source | : | kompas.id |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR