Intisari-Online.com – Ketika seorang wanita Inggris kembali dari kunjungannya ke Uganda, ia tidak menyadari bahwa bayi lalat hidup dan ikut pulang dengannya.
Sekitar sembilan hari kemudian, wanita berusia 55 tahun itu melihat sesuatu yang tidak biasa sama sekali, sebuah benjolan bengkak terbentuk di dahinya.
Wanita itu lalu pergi ruang gawat darurat, di mana dokter mendiagnosis bahwa benjolan itu sebagai gigitan serangga yang terinfeksi dan ia pun diberi antibiotik untuk mengobatinya, demikian dilansir dari Livescience.
Tetapi tiga hari kemudian, wanita itu kembali ke ruang gawat darurat karena gejalanya semakin memburuk.
Baca Juga : Sering Muncul di Kulit, Ternyata 5 Tanda Ini Menjadi Gejala Awal Kanker Kulit, Salah Satunya Tahi Lalat
Pembengkakan di dahinya semakin meluas hingga mencakup wajah dan kelopak matanya, dan ia mengalami rasa sakit yang sangat di daerah itu.
Pemeriksaan lebih dekat dari benjolan itu mengungkapkan lubang kecil di tengahnya dengan keluarnya cairan.
Untuk tindakan pencegahan, akhirnya dokter merujuk ke rumah sakit untuk menjalani tes lebih lanjut karena mereka menduga masalah kulitnya terkait dengan perjalanannya akhir-akhir ini. Kejadina ini menjadi kondisi yang tidak biasa terjadi di Inggris.
Dan firasat ini terbukti benar. Libang kecil di kulit sebenarnya adalah lubang pernapasan untuk bayi lalat, atau belakang, kata penulis laporan kasus utama Dr. Farah Shahi, seorang spesialis penyakit menular di Rumah Sakit York Teaching di Inggris.
Baca Juga : Bayi Ini Lahir dengan Tubuh Dipenuhi Tahi Lalat, Ibunya Menangis Takut Anaknya Di-bully Ketika Dewasa Nanti
Untuk menghilangkan larva tersebut, dokter memulai dengan mengoleskan petroleum jelly ke lubangnya, yang juga disebut ‘punctum’.
Ini untuk menghalangi sumber udara bagi serangga, membujuknya untuk bergerak lebih dekat ke permukaan kulit sehingga lebih mudah untuk dihilangkan.
Kemudian, mereka berhasil mengeluarkan larva lalat hidup itu dari dahi wanita itu.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR