Advertorial

'Hanya' Karena Menstruasi, Wanita Ini Diasingkan Bersama Dua Putranya, Nasibnya Berakhir Sangat Tragis

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
Ade S

Tim Redaksi

Wanita ini sedang dalam masa menstruasi, dan secara tradisi dia dipaksa tinggal di gubung sendirian di sebelah rumah keluarga.
Wanita ini sedang dalam masa menstruasi, dan secara tradisi dia dipaksa tinggal di gubung sendirian di sebelah rumah keluarga.

Intisari-online.com - Seorang wanita mengalmi nasib tidak biasa ketika ia sedang menstruasi.

Dilansir dari Metro pada Kamis (10/1/2019), di sebuah kota terpencil di Nepal. Seorang ibu (35) dan dua putranya diasingkan oleh keluarganya.

Itu dilakukan lantaran wanita ini sedang dalam masa menstruasi, dan secara tradisi dia dipaksa tinggal di gubuk sendirian di sebelah rumah keluarga.

Akan tetapi, nasibnya sungguh malang, wanita ini ditemukan tewas pada hari Rabu pagi (9/1/2019), kata Kepala Administrator Distrik Bajuja, Chetral Baral.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Menurutnya, dia meninggal karena menghirup asap, dan hawa dingin di pegunungan, satu-satunya penghangat yang mereka miliki hanyalah api kecil.

Selain itu, gubuk ini hanya memiliki ruangan yang sempit dan tidak cukup besar untuk diisi tiga orang.

Kepala Administrator, Baral juga menambahkan, bagian pakaian yang mereka kenakan juga diketahui terbakar.

Tim penyidik sedang menyelidiki kasus ini dan sedang menuju lokasi kejadian di Budhinanda di barat laut ibukota Khatmandu.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Kepala Administrator Baral, juga menyatakan pada pengacara pemerintah apakah keluarganya layak menerima tuntutan dalam kasus ini.

Menyusul insiden ini, pemerintah hingga mengirim pejabat khusu ke daerah tersebut untuk mendidik warga tentang hal semacam itu.

Kini, mayat-mayat ini sedang dikirim ke kota terdekat untuk pemeriksaan post-mortem.

Menurut Mahkamah Agung setempat pada 2005 undang-undang baru sempat mengkriminalkan praktik terlarang semacam itu.

Baca Juga : Bukan Sekadar Bahan Bacaan, Buku Mampu Pengaruhi Perilaku Sosial Anda

Mengasingkan wanita menstruasi adalah pelanggaran yang akan menghadapi tiga bulan penjara dengan denda sekitar 3.000 rupee Nepal atau sekitar Rp400 ribu.

Pasalnya, banyak wanita yang dipaksa meninggalkan rumah saat dengan menstruasi, mereka dipaksa tinggal di gubuk kandang sapi dengan kondisi tidak higieneis atau tidak aman.

Praktik semacam itu dikenal dengan istilah Chhaupaudi, yang berlansung di banyak wilayah sekotaran Himalaya, terutama di perbukitan barat.

Sementara wanita yang terisolasi biasanya akan sakit, atau parahnya akan mendapat serangan binatang buas.

Baca Juga : 10 Mitos Perkawinan yang Mungkin Masih Dipercaya, Apa Saja?

Kondisi yang tidak bersih juga bisa menyebabkan infeksi, selain itu dalam beberapa kasus juga termasuk pada kemungkinan serangan seksual.

Artikel Terkait