Advertorial

Keracunan Sinar Matahari Bisa Bikin Demam, Ini Cara Mengenali dan Mencegahnya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Yoyok Prima Maulana

Tim Redaksi

Kulit kemerahan adalah salah satu gejala keracunan matahari atau fotodermatitis. Pada dasarnya, keracunan matahari sama dengan terbakar matahari.
Kulit kemerahan adalah salah satu gejala keracunan matahari atau fotodermatitis. Pada dasarnya, keracunan matahari sama dengan terbakar matahari.

Intisari-online.com - Kulit kemerahan adalah salah satu gejala keracunan matahari atau fotodermatitis. Pada dasarnya, keracunan matahari sama dengan terbakar matahari.

Bedanya, menurut Dr. Cameron Rokhsar seorang profesor klinis dermatologi di Mount Sinai Hospital, keracunan matahari menunjukkan gejala yang lebih parah seperti kulit kering atau berkerut dan bintik hitam dan kasar.

"Keracunan matahari adalah reaksi alergi dan biasanya menghasilkan benjolan yang kadang terasa gatal.

Gejala lainnya adalah demam, menggigil, mual, dan pusing," kata Dr. Cybele Fishman, seorang dokter kulit bersertifikat di AS.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

"Karena kulit Anda terasa sangat sakit, biasanya Anda hanya ingin berada di tempat tidur," jelas Dr. Fishman lagi.

Pengobatan terbaik

"Ada beberapa penelitian yang mengungkap bahwa aspirin dan krim atau salep kortison (satu persen) dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit," saran Dr. Rokhsar.

"Tapi jika kulit Anda melepuh dibarengi dengan rasa sakit atau lelah, Anda harus pergi ke dokter kulit sesegera mungkin."

Jika rasa sakit bisa kulit bisa ditoleransi, Anda bisa mengompres bagian yang terbakar dengan air atau susu dingin.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Rehidrasi tubuh Anda dengan minum cairan elektrolit dan menggunakan losion pelembab non-alergi dan tanpa pewangi, terutama pada luka bakar, saran Dr.Fishman.

Pencegahan

Cara terbaik mencegah keracunan atau terbakar matahari adalah dengan melindungi kulit Anda.

"Label SPF hanya memberi perlindungan dari sinar UVB. Untuk melindungi kulit dari UVA, cari losion yang bertuliskan 'spektrum yang luas' pada labelnya," kata Dr Fishman.

Baca Juga : Beginilah Penampakan Kebun Ganja Senilai Rp19 Milliar yang Tersembunyi di Dasar Bumi

"Bahkan lebih baik lagi, pilih tabir surya yang mengandung setidaknya enam persen zinc oxide atau titanium dioxide.

Keduanya tidak hanya memberikan perlindungan terhadap UVA dan UVB, tetapi juga merupakan mineral bagi kulit dan bukan bahan kimia sehingga tidak akan menyebabkan alergi."

Dr. Fishman juga mengingatkan, cara terbaik untuk merawat kulit adalah dengan menghabiskan lebih sedikit waktu di bawah sinar matahari.

"Bahkan jika Anda menggunakan SPF terbaik di dunia ini, terlalu banyak paparan sinar matahari tetap dapat membakar kulit Anda," kata Dr. Fishman.

Baca Juga : 3 Kali Diterjang Tsunami di Dekat Anak Gunung Krakatau, Nelayan Ini Selamat dengan Cara yang Tak Pernah Disangkanya

Ketika di luar rumah, lengkapi diri Anda dengan memakai topi lebar atau payung dan terapkan tabir surya sesering mungkin. (Penulis asli: Gregorius Bhisma Adinaya)

Artikel ini pernah tayang di National Geographic Indonesia dengan judul "Waspada Keracunan Matahari, Kenali Pencegahan dan Pengobatannya"

Artikel Terkait