Advertorial
Intisari-Online.com - Kita sering melihat para pedagang kaki lima menggunakan minyak yang sama berulang kali untuk menggoreng makanan.
Juga, banyak masyarakat menggunakan minyak goreng secara berulang ketika memasak.
Padahal, kebiasaan tersebut memiliki sejumlah bahaya.
Meskipun tak sedikit orang yang sudah mengetahui bahayanya, namun mereka tetap melakukannya karena alasan berhemat.
"Banyak orang Indonesia melakukannya karena enggak mengerti dan mau irit, sayang minyaknya dibuang," kata Sport Nutritionis sekaligus disease prevention Emilia Elfiranti Achmadi pada sesi wawancara khusus bersama Bertolli di Plaza Senayan, Selasa (18/12/2018).
Baca Juga : Kisah di Balik Minyak Kutus Kutus, Baru Berdiri 5 Tahun, Tapi Omzetnya Capai Rp230 Miliar per Bulan
"Padahal, lebih sayang mana uang untuk beli minyak baru atau untuk mengobati sakit karena dampak menggunakan minyak berulang?"
Emilia menjelaskan, gugus asam lemak (minyak) menyerupai kalung mutiara dengan ikatan antar-gugus yang bisa diputuskan oleh panas.
Semakin sering dilakukan pemanasan berulang, gugus kimia yang awalnya panjang tersebut bisa menjadi rusak dan sifatnya bisa berubah.
"Yang tadinya anti-inflamasi bisa jadi inflamator. Titik asap juga semakin rendah sehingga ketika dipanaskan lagi keluar asap, ada efek pembentukan karsinogen," tuturnya.
Baca Juga : Gunakan Minyak Esensial, Wanita Ini Kaget Saat Pagi Hari Bercermin dan Melihat Wajahnya Terbakar!
Adapun karsinogen sendiri merupakan zat penyebab kanker yang bisa merusak sel-sel normal sehingga berubah menjadi sel kanker.
Kandungan nutrisi yang terkandung dalam minyak goreng juga akan terus menerus hilang ketika digunakan berulang.
Cara mudah membuktikannya, cobalah pergi ke salah satu pedagang kaki lima yang menggunakan minyak berulang.
Bandingkan hasil makanan yang digoreng di sana dan di rumah menggunakan minyak baru.
"Di rumah setelah makan gorengan itu sepertinya oke-oke saja, tapi setelah makan di warung bisa batuk langsung. Karena inflamasinya sudah terjadi. Tenggorokan saja sudah kena," kata Emilia.
Baca Juga : Ini 7 Manfaat Minyak Zaitun, Dapat Cegah Stroke, Jantung, dan Diabetes
Emilia menganjurkan pemakaian minyak tak lebih dari tiga kali.
Namun, hal itu juga bergantung pada frekuensi pemanasannya.
Menurutnya, ada beberapa trik yang bisa dilakukan untuk menghemat minyak goreng.
Pertama, tidak menggunakan teknik deep frying ketika menggoreng makanan.
Gunakanlah minyak secukupnya pada penggorengan datar.
Cara tersebut memang membuat sesi menggoreng sedikit lebih lama, terutama ketika ingin membuat gorengan dengan jumlah banyak.
Baca Juga : Asyik, Harga BBM Non-Subsidi akan Segera Turun, Gara-gara Harga Minyak Dunia Turun
Namun, cara ini dinilai lebih sehat.
Cara lainnya adalah tidak terlalu sering menggoreng.
"Tidak ada trik yang lebih efektif kecuali jangan deep frying terlalu sering. Deep frying pindahkan ke pan frying. Atau ganti ke roasting, ke grilling. Jadi mengolah makanan juga lebih bervariasi," tuturnya. (Kompas/Nabila Tashandra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Bahaya Memasak dengan Minyak Goreng Berulang