Advertorial

Kesalahan Pedikur dan Manikur Ternyata Dapat Membahayakan Kesehatan Kita

Adrie Saputra
K. Tatik Wardayati
,
Adrie Saputra

Tim Redaksi

Pedikur dan manikur secara teratur dapat menjaga kuku dan jari tangan serta kaki dalam kondisi baik. Tapi harus diperhatikan  bagaimana melakukannya.
Pedikur dan manikur secara teratur dapat menjaga kuku dan jari tangan serta kaki dalam kondisi baik. Tapi harus diperhatikan bagaimana melakukannya.

Intisari-Online.com – Pedikur teratur dan manikur menjadi suatu keharusan karena ini menjaga kuku dan jari tangan serta kaki kita dalam kondisi yang baik.

Produser kecantikan ini biasanya melibatkan pemeliharaan kuku, seperti: pemotongan, pembentukan, pemotongan kutikula diikuti dengan membersihkan, menggosok, memijat, dan melembabkan seluruh area.

Beberapa orang kemudian lebih suka menerapkan lapisan cat kuku.

Meskipun langkah-langkah tersebut dapat memberi perubahan pada kuku, ada beberapa hal yang perlu kita ingat, seperti dilansir dari thehealthsite berikut ini.

Baca Juga : Memiliki Kuku Panjang Memang Lebih Cantik, Tapi Mengapa Kuku Pendek Lebih Baik?

Kebersihan adalah keharusan mutlak. Pastikan calon kecantikan yang kita singgahi menggunakan peralatan yang bersih dan disterilkan.

Sangat mudah dan umum untuk pemotongan selama manikur dan pedikur dan tidak membersihkannya dan mendisinfeksi secara menyeluruh setelah penggunaan, sehingga dapat menyebabkan penyebaran kuman dan infeksi.

Jika tidak yakin dengan peralatan di salon tersebut, bawalah milik kita sendiri untuk menghindari risiko infeksi.

Bak mandi, tempat kaki dan tangan direndam harus bersih. Kita harus memastikan hal tersebut.

Baca Juga : Jika Miliki Kuku Bergaris Hitam, Kita Patut Waspada Karena Bisa Jadi Tanda Kanker Ganas

Mintalah air hangat atau sedikit air panas kepada ahli kecantikan untuk merendam tangan dan kaki.

Ini bagus untuk membuka pori-pori.

Ketika kita pergi untuk pedikur dan manikur, lihatlah apakah para pegawai salon tersebut mengikis kutikula atau kulit mati di sekitar kuku kita.

Fungsi kutikula adalah melindungi kuku dari bakteir.

Inilah sebabnya mengapa banyak yang tidak suka menghilangkan kutikula saat melakukan prosedur kecantikan ini.

Setelah diambil, kutikula memang tumbuh kembali tetapi untuk periode yang singkat sampai tumbuh, kuku kita tidak memiliki perlindungan terhadap bakteri.

Baca Juga : Mengapa Kita Merasa 'Ngilu' saat Mendengar Suara Kuku Digoreskan di Papan Tulis?

Juga, akan sering kulit halus di sekitar kutikula bisa lepas ketika ahli kecantikan itu mengikisnya.

Ini bisa menyebabkan cedera dan perdarahan. Jika melihat perdarahan, hentikan prosedur dan minta disinfektan untuk kuku tersebut.

Saat membentuk kuku, mintalah para petugas untuk membentuk bulat. Bukan yang persegi.

Kuku berbentuk persegi cenderung dapat mengikis dengan cepat.

Baca Juga : Istri Indro Warkop Meninggal Karena Kanker Paru: Perubahan Kecil pada Kuku Ini Bisa jadi Salah Satu Tandanya

Jika memungkinkan, cobalah untuk mendapatkan manikur dan pedikur dengan produk organik dan alami.

Pilihlah minyak esensial sebagia pengganti pelembab berbahan kimia.

Saat menerapkan cat kuku warna gelap, aplikasikan dahulu lapisan dasar.

Jika tidak, kuku bisa menjadi kuning. Lalu, oleskan mantel untuk membuat cat kuku bertahan lama.

Baca Juga : Jangan Anggap Remeh! Warna Kuku Bisa Memberi Tahu Kesehatan Kita Lho, Ini Buktinya

Selalu hapuslah cat kuku dalam 8 – 10 hari. Jangan biarkan cat kuku lebih lama di kuku.

Gunakan penghapus cat kuku, bukan aseton, untuk menghilangkan cat kuku.

Aseton terlalu kuat untuk kuku yang lembut. Ini dapat mengeringkan kulit dan membuatnya kasar.

Artikel Terkait