Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang wanita yang tunangannya berada di antara 189 korban tewas dalam sebuah penerbangan Lion Air JT 610 yang menabrak laut dekat Jakarta bulan lalu memohon pihak berwenang pada hari Jumat (16/11/2018), untuk meningkatkan keselamatan dan regulasi maskapai penerbangandi Indonesia.
Intan Indah Syari, berencana akan menikah dengan kekasih SMA-nya, Rio Nanda Pratama, yang adalah seorang dokter pada 11 November.
Terlihat foto-foto Syari mengenakan gaun pengantin putihnya sendirian, pada hari upacara yang telah direncanakan beredar di media sosial dengan ribuan suka dan banyak komentar simpatik datang dari seluruh dunia.
"Aku ingin dia, sekarang dia berada di sisi lain untuk mengetahui bahwa aku bahagia. Ini untuk memberinya penghormatan terakhir," kata Syari, menjelaskan keputusannya mengenakan gaun pengantin itu.
Baca Juga : Bukannya Bahagia, Wanita dengan Gaun Pengantin Ini Malah Tersiksa Batinnya, Ini Fakta di Baliknya
"Kami telah menunggu momen ini selama 13 tahun, termasuk enam tahun dalam hubungan jarak jauh, tetapi pada akhirnya saya kehilangan tunangan saya," katanya kepada Reuters, berbicara lirih.
Syari mengatakan dia terus meneleponnya pada hari-hari pasca kecelakaan Lion Air JT 610 tanggal 29 Oktober, dimana dia masih berharap tunangannyamungkin masih hidup.
Tubuhnya kemudian diidentifikasi dan tim pencarian korban, dimana mereka menemukan sepatu, tas dan dokumen miliknya.
Tim Peneliti Indonesia akan mempublikasikan laporan awal mengenai kecelakaan itu akhir bulan ini dalam upaya untuk menjelaskan mengapa jet Boeing Co. 737 Max yang termasuk baru itujatuh dengan keras ke laut selama cuaca cerah.
Baca Juga : Malam Pertama Pengantin Didampingi hingga Diolesi Lemak Sapi, Ini 5 Tradisi Pernikahan Aneh di Afrika
Ayah Pratama telah mengajukan gugatan terhadap Boeing, menuduh pihaknya tidak cukup memperingatkan Lion Air atau pilotnya tentang kondisi desain yang tidak aman.
Boeing berkantor pusat di Illinois.
Federal Aviation Administration (FAA) AS memperingatkan maskapai penerbangan pekan lalu bahwainput yang salah dari sistem sensor dapat menyebabkan jet secara otomatis menukik ke bawah bahkan ketika autopilot dimatikan, sehingga sulit bagi pilot untuk mengendalikan.
Syari mengatakan bahwa semua harapan dan impiannya telah hancur.
Baca Juga : Pulang dari Bulan Madu, Pengantin Baru Ini Menemukan Belatung ‘Ngumpet’ di Paha Dalamnya
"Harap perbaiki peraturan industri penerbangan, dalam hal keselamatan dan inspeksi, sebelum penerbangan lepas landas," katanya.
"Jika sebuah penerbangan tidak layak untuk terbang, tolong jangan biarkan itu pergi." (Adrie P. Saputra)