Intisari-Online.com - Penyakit jantung, diabetes, kanker, atau sulit hamil. Rasanya tak ada gangguan kesehatan yang tidak terkait dengan kegemukan.
Tetapi sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang gemuk bisa berumur lebih panjang dibanding orang yang beratnya normal, salah satunya karena tubuhnya terlindung dari penyakit-penyakit ini.
Para ilmuwan menyebut kondisi itu sebagai paradoks obesitas.
"Secara umum obesitas memiliki risiko kematian lebih besar," kata Dr.Pierluigi Costanzo, ahli kardiologi dari Inggris.
Costanzo pernah mempublikasikan studinya di Annals of Internal Medicine yang menemukan bahwa di antara pasien diabetes melitus, mereka yang kegemukan justru hidup lebih lama dibanding yang beratnya normal.
(Baca juga: Sungguh Keterlaluan, Fotografer Ini Buktikan Betapa Banyaknya Orang yang Menghina Wanita Obesitas)
Studi lain di tahun 2012 juga menyimpulkan bahwa berat badan berlebih bukan berarti vonis kematian.
Selama 6 tahun masa penelitian, tidak ada perbedaan risiko kematian antara orang yang kegemukan dan yang badannya normal.
Meski demikian, paradoks obesitas tidak berarti kita bebas menambah angka timbangan tanpa perlu khawatir pada kesehatan.
Kondisi tersebut bisa diartikan, jika kita sudah menderita suatu penyakit, maka kelebihan berat badan mungkin adalah salah satu keuntungan lebih.
- Jika menderita diabetes melitus
Costanzo menekankan bahwa hasil penelitian itu hanya berlaku untuk mereka yang sudah menderita diabetes tipe 2 (melitus), bukan setiap orang dengan kelebihan lemak di perut.
Ia menduga bahwa mungkin ada sesuatu yang unik pada penderita diabetes tipe 2 yang berat badannya normal, misalnya faktor genetik, yang membuat penyakit ini lebih beresiko bagi mereka.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR