Advertorial

Ternyata Selama Ini Kita Salah, Begini Cara Memasak Brokoli yang Tepat Menurut Penelitian Terbaru

Moh Habib Asyhad

Editor

Dalam sebuah penelitian ditemukan, brokoli yang digoreng mengurangi tingkat fotokimia yang berpotensi melawan kanker.
Dalam sebuah penelitian ditemukan, brokoli yang digoreng mengurangi tingkat fotokimia yang berpotensi melawan kanker.

Intisari-Online.com -Siapa sih yang tidak menyukai brokoli? Sayuran kaya serat, vitamin C dan A, kalsium, dan folat ini lezat dimakan dalam kondisi apa pun.

Lebih dari itu, makanan bernutrisi tinggi ini bisa mencegah terjadinya kerusakan pembuluh darah pada penderita diabetes.

Brokoli juga dapat menurunkan kadar lemak dalam darah.

Selain itu, brokoli juga sulforaphane, senyawa yang terbukti dapat menangkal kanker.

Intinya, brokoli adalah sayuran yang komplet.

(Baca juga:Pendapat Anda Selama Ini salah, Gigitan Kucing Seringkali Lebih Berbahaya dari Anjing!)

Meski begitu, banyak dari kita yang belum tahu bagaimana memasak brokoli yang benar. Biasanya kita akan langsung menggoreng atau menumisnya setelah dicuci.

Apakah cara itu tepat?

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Agricultural and Food Chemistry ditemukan,brokoli yang digoreng mengurangi tingkat fotokimia yang berpotensi melawan kanker.

Nah, para peneliti di China menemukan bahwa memotong brokoli sebelum dimasak membantunya mempertahankan kandungan sulforaphane dalam brokoli.

Para ilmuwan dari Zhejiang University itu melakukan eksperimen dalam mengolah brokoli yang mereka dapat di pasar dengan berbagai cara.

Dari situ para peneliti itu menyimpulkan, memotong brokoli menjadi berukuran 2 milimeter dan mendiamkannya selama 90 menit sebelum dimasak dapat meningkatkan kadar sulforaphane brokoli sebanyak 2,8 kali.

Wow!

(Baca juga:(Foto) Operasi Plastik Tidak Seinstan yang Dibayangkan, Wanita Ini Menderita 3 Bulan Setelah Jalani Operasi)

Meski begitu, para peneliti tidak bisa menjelaskan alasannya. Tapi, mereka percaya mendiamkan sayuran selama 30 menit mungkin cukup.

Selain itu, yang paling penting adalah memotong brokoli karena sulforaphane hanya dapat diserap jika sayuran “rusak”.

Penelitian ini didukung oleh Dr Ayesha Sherzasia, seorang ahli neurologi dan wakil direktur dari Alzheimer’s Prevention Program di Loma Linda University, AS.

Ia bilang, sebuah enzim bernama myrosinase yang melakukan kontak dengan komponen lain adalah pendahulu sulforaphane.

Jadi, semakin banyak kontak yang terjadi, semakin brokoli akan melepaskan lebih banyak senyawa ini.

Itu artinya, memotong brokoli menjadi potongan kecil akan membuat kandungan ini semakin banyak.

Lebih ekstrem lagi, Sherzasia menyarankan kita untuk makan brokoli dalam kondisi mentah—meski mengukus atau menggorengnya selama kurang dari limat menit juga pilihan tepat.

(Baca juga:Duh, Terus Defisit, BPJS Kesehatan Tak Mau Lagi Tanggung 100% Biaya Perawatan)

Artikel Terkait