Intisari-Online.com - Oryza sativa, Theobroma cacao, Felis silvestris catus, Canis lupus familiaris.
Ketika mengikuti pelajaran biologi, beberapa istilah tadi mungkin pernah terdengar (atau setidaknya terbaca).
Semuanya adalah nama-nama ilmiah. Masing-masing untuk padi, kakao (yang bijinya diolah menjadi cokelat), kucing, dan yang terakhir untuk anjing.
Bahasa ilmiah yang digunakan di seluruh dunia tersebut berasal dari bahasa Latin.
(Baca juga: Sedang Bokek, Bung Karno Ternyata Pernah Pinjam Uang pada Temannya untuk Bayar Utang dan Beli Cat)
Pertanyaan lalu muncul, mengapa harus menggunakan bahasa Latin?
Ternyata dalam sejarahnya, banyak pihak yang sempat tidak suka dengan pemilihan bahasa Latin untuk digunakan dalam penamaan ilmiah hewan atau tumbuhan.
Selain sudah tidak ada lagi bangsa yang menggunakannya dalam percakapan sehari-hari, bahasa ini terkadang masih cukup sulit untuk diucapkan (pronounciation).
Bahkan oleh orang Eropa yang notabene merupakan wilayah asal dari bahasa Latin.
Bahasa Latin sendiri berasal dari Latium, sebuah daerah di dekat kota Roma, Italia.
Oleh karenanya pada saat Kekaisaran Romawi muncul, bahasa Latin digunakan sebagai bahasa resminya.
Selanjutnya, dengan berbagai penaklukan yang menandai kejayaan dari kerajaan ini, maka bahasa Latin pun menyebar di daerah-daerah jajahannya.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR