Advertorial
Intisari-Online.com -Dua mantan agen CIA mengklaim telah menemukan keberadaan kapal selam yang tenggelam yang digunakan kartel narkoba Pablo Escobar untuk menyelundupkan kokain dari Kolombia ke Kosta Rika.
Dalam sebuah rekaman untuk Discovery UK, dua mantan agen itu—Doug Laux dan Ben Smith—sedang menjelajahi perairan lepas pantai Karibia.
Sebelumnya mereka mendapatkan kabar bahwa salah satu kabar selam berisi kokain Escobar tenggelam di sana.
“Ada laporan sejarah yang menunjukkan bahwa narcos, saat dihadapkan oleh Angkatan Laut atau Penjaga Pantai, langsung membuang semua uang dan obat terlarang dan melarikan diri,” kata Smith dalam sebuah klip yang diunggah ke YouTube.
“Mungkin itu bukan kapal selam tapi saya tidak mengabaikan kemungkinan bahwa itu bisa jadi salah satu dari dua hal itu.”
(Baca juga:Kepala BIN: Ada Kartel yang Berusaha ‘Menggoyang’ Jabatan Menteri Susi karena Bisnis Mereka Terganggu)
Lepas dari itu, kisah hidup Pablo Escobar sendiri sangat menarik untuk diikuti.
Setelah lulus dari penjahat kelas teri, ia banting setir ke perdagangan kokain pada 1970-an.
Pada pertengahan 1980-an, ia, dengan bendera Medellin Cartel, dikenal sebagai pemimpin gembong obat terlarang paling dikenal di dunia.
Konon, waktu itu pendapatannya sebagai kartel mencapai 22 miliar (Rp275 triliun) per tahun dan Majalah Forbes menyebutnya sebagai orang terkaya ketujuh di dunia pada 1989.
Intrik politik, pemerintah pusat yang lemah, korupsi yang merajalela, dan pemberontakan sipil yang berlangsung bertahun-tahun; semua kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh Escobar untuk melebarkan sayap bisnisnya.
Lepas dari bisnisnya, Escoba dikenal sebagai sosok Robin Hood di kota asalnya di Medellin ketika ia membangun proyek perumahan rumah untuk orang miskin.
Ia juga memperbanyak lapangan sepakbola dan infrastruktur lainnya.
Escobar sangat terkenal di Kolombia sehingga ia terpilih menjadi anggota Kongres Kolombia.
Posisi itu sukses membantunya menghindari ekstradisi ke Amerika Serikat.
Meski begitu, Escobar akhirnya sukses ditembak mati pada 1993 lewat sebuah operasi gabungan antara Kolombia dan AS.
Pada 2009, uang sebanyak 8 juta dolar (Rp100 miliar) ditemiukan di sebuah kompleks tersembunyi jauh di dalam hutan Kolombia.
Tapi, itu hanya sejumlah kecil dari kekayaan Escobar yang diperkirakan mencapai 70 miliar dolar (Rp875 triliun) yang kabarnya masih tersisa hingga sekarang.
(Baca juga:Bukan Kokain, Narkoba Paling Mengerikan di Dunia Itu Bernama Kecubung!)