Advertorial

Meski Punya Kemampuan Bak ‘Superman’, Pasukan Khusus Tetap Tak Ada Apa-apanya Tanpa Ini

Ade Sulaeman

Penulis

Secara umum seorang pasukan khusus digembleng untuk mampu melaksanakan tugas sulit secara tri matra (darat, laut, dan udara) sehingga kemampuan perorangan pasukan khusus memang harus mumpuni.
Secara umum seorang pasukan khusus digembleng untuk mampu melaksanakan tugas sulit secara tri matra (darat, laut, dan udara) sehingga kemampuan perorangan pasukan khusus memang harus mumpuni.

Intisari-Online.com - Sebagai pasukan yang terlatih, seluruh pasukan TNI siap menjalankan misi kemanusiaan seperti operasi tempur untuk membebaskan sandera atau antiterorisme.

Dalam operasi itu peran pasukan reguler dan pasukan khusus akan bekerja saling bahu membahu.

Tapi ketika operasi pembebasan sandera atau antieterorisme sudah sampai pada tahap eksekusi peran pasukan khusus sangat diutamakan. Pada prinsipnya secara militer pasukan khusus adalah pasukan yang memang dibentuk secara khusus.

Mereka terdiri dari para prajurit pilihan berkulaifikasi khusus, diseleksi secara khusus, digembleng secara khusus, terwadahi ke dalam satuan-satuan atau unit khusus, dan mampu melakukan tugas-tugas khusus pula yang tidak bisa dikerjakan oleh pasukan reguler (biasa).

(Baca juga: Gara-gara Telat Lakukan Ini, Puluhan Ribu Pasukan Jepang Mati Sia-sia saat Perang Dunia II)

Secara umum seorang pasukan khusus dari satuan manapun (AD, AL, AU, bahkan Polri) digembleng untuk mampu melaksanakan tugas sulit secara tri matra (darat, laut, dan udara) sehingga kemampuan perorangan pasukan khusus memang harus mumpuni.

Dalam bahasa kiasannya, seorang pasukan khusus bahkan digambarkan seperti “superman”.

Sebagai contoh lulusan terbaik para siswa Pendidikan Komando TNI biasanya akan diarahkan menjadi pasukan khusus itu.

Tapi itu juga harus melalui tahap seleksi terlebih dahulu.

Misalnya, 10 lulusan terbaik Pendidikan Komando Paskhas akan diarahkan untuk menjadi pasukan khusus Den Bravo 80, 10 lulusan terbaik Pendidikan Komando Marinir diarahkan menjadi anggota Taifib, dan lainnya.

Karena sudah memiliki kualifikasi khusus dari awalnya, maka ketika mereka digembleng menjadi seorang pasukan khusus, profinya betul-betul menjadi sosok yang berbahaya, mematikan, dan memiliki naluri menghancurkan yang luar biasa.

Profil seorang pasukan khusus adalah mahir menggunakan beragam senjata ingan hingga berat.

Mereka mampu bertempur di semua medan kapan pun dimana pun, mampu dikirimkan ke medan sulit dengan beragam wahana (kapal selam, pesawat, heli, atau bahkan jalan kaki menembus hutan lebat dan lainnya), memiliki jiwa korsa tim yang mantap, memiliki ideologi yang utuh, taat beragama, dan lainnya.

(Baca juga: (Foto) Apa Jadinya Jika Para Pemimpin Dunia 'Nyontek' Gaya Rambut ala Pasha 'Ungu'? Inilah Hasilnya)

Tapi pada prakteknya semua pasukan khusus yang dikirim ke medan tempur hanya dibutuhkkan untuk keperluan singkat, seperti operasi melawan kelompok terorisme atau pembebasan sandera, dan bukan untuk keperluan perang berkepanjangan.

Dalam missi apapun pasukan khusus tetap membutuhkan pasukan-pasukan lainnya yang bersifat reguler baik untuk back up logistik maupun pengiriman personel.

Oleh karena itu kerja sama pasukan khusus dengan pasukan reguler akan sangat menentukan berhasil atau tidak jalannya missi tempur mereka.

Pasalnya, pasukan khusus bukan seperti seorang Rambo, yang hanya piawai berperang dalam film saja.

Bangsa Indonesia sekarang ini sedang berharap banyak pada kemampuan pasukan khusus untuk menghadapi aksi teroris ISIS yang makin nyata, radikalisme, dan ancaman teror lainnya.

(Baca juga: Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak)

Artikel Terkait