Advertorial
Intisari-Online.com - Harmonie-Rose Allen, seorang gadis berusia tiga tahun kehilangan lengan dan kakinya karena meningitis saat masih bayi.
Harmonie terserang penyakit meningitis yang mematikan pada bulan September 2015 saat berusia sembilan bulan.
Ia telah diamputasi sebanyak empat kali untuk tindakan penyelamatan dari penyakit mematikan yang dideritanya.
Akhirnya ia kehilangan lengan dan kakinya untuk menyelamatkan hidupnya.
BACA JUGA:Perang Enam Hari Arab vs Israel Memicu Pesta Perang Rudal Mematikan
Penyakit itu adalah salah satu kasus meningitis terburuk adalah yang pernah ditemukan oleh dokter.
Harmonie juga beresiko mengalami gangguan penglihatan dan masalah belajar.
Namun, ia gadis kecil yang selalu berjuang keras dan bersemangat menjalani kehidupannya.
Musim dingin natal kali ini Harmonie dan keluarganya menikmati liburan perayaan bersama.
BACA JUGA:Pelajaran Berharga Dari Orang yang Menolong Ular, Banyak Orang Menyesal Karena Hal Ini
Dia tampak ceria dalam sweater Natal saat dia meluncur di arena es buatan di Avon Valley Adventure and Wildlife Park di Keynsham, Somerset.
Kini ia bisa berjalan dengan menggunakan kaki palsu, dia meluncur dengan keluarganya di Glice Rink.
Glice Rink adalah tempat dengan permukaan es sintetis yang baru yang ada di Somerset yang sekaligus pertama di Inggris untuk bermain skating.
Orang tua Harmonie, Freya dan Ross, mengatakan bahwa Harmonie menggunakan liner/pelapis di ujung kakinya untuk meluncur melintasi es sintetis.
BACA JUGA:Hati-Hati! Ada Bahaya Tersembunyi di Balik Kuis Lucu-lucuan di Facebook
Dokter mengatakan mungkin masih sulit bagi Harmonie untuk bermain es, tapi dia menganggapnya seperti susuatu yang alamiah.
Pelapis yang dia pakai memiliki bantalan khusus di bagian bawah sehingga dia tidak tergelincir.
Harmonie membutuhkan kaki palsu baru setiap enam sampai sembilan bulan dan akan terus memiliki kaki lurus sederhana sampai dia merasa siap untuk beralih ke prostetik yang memiliki lutut.
BACA JUGA:Shahak, Jet Tempur Israel yang Sukses Mengalahkan Negara-negara Arab Secara Licik