Wanita idealnya harus tidak kekanakan, bertinggi badan 175 cm, usia antara 20-30 tahun. Juga harus punya kepedulian, lucu, dan tidak materialistis.
Cohen sendiri mendeskripsikan dirinya dengan: pintar, penyayang, tenang, stabil, positif, jujur, dan 99,9% Eropa.
Ia juga cenderung tertantang sampai batas atau menyentuh kaidah sosial, terutama bila membawa kesenangan bagi dirinya.
Hobinya adalah naik gunung, tenis, traveling, dan bertemu dengan orang-orang yang menarik. Mengapa Cohen sampai meminta bantuan dalam mencari pacar?
BACA JUGA: Bergaya Seperti Orang Superkaya Naik Jet Pribadi Di Instagram? Banyak Orang Memakai Trik Ini
Cohen kesulitan bertemu dengan wanita dalam kehidupan nyatanya karena ia baru di California Selatan dan kurang dalam hubungan sosial.
Biasanya, kebanyakan wanita bertemu pasangannya melalui lingkungan sosial, sekolah atau pekerjaannya.
“Masalahnya, kehidupan sosialku di California Selatan terbatas, aku tidak sekolah, dan tidak bagus berkencan dengan karyawan sendiri,” tulis Joe Cohen di blognya.
Ia pernah mencoba aplikasi dan situs kencan, tetapi tidak berhasil. Ia juga pernah mendekati wanita di bar atau di acara, tetapi tidak membawanya ke sebuah hubungan yang serius.
“Aku punya selemari besar pakaian baru, mulai bekerja, membeli sebuah Benz baru, membeli furnitur dan gadget untuk membuat kamarku terlihat nyaman, menjadi lebih ekstrovert, menjalani lasik, dan lainnya. Saya selalu berakhir dengan menarik tipe wanita yang salah yang membuatku tidak tertarik,” tambah Cohen.
Ia pun merasa letih dengan seluruh pilihan, tetapi kemudian ia mendapat ide ini.
Ia menyadari bahwa trafik di situsnya mungkin bisa diterjemahkan ke sebuah iklan dan pemberian hadiah uang akan meningkatkan peluangn.
Baginya, 10.000 dolar adalah kecil dan akan menjadi investasi terbaik dalam hidupnya. Sejauh ini ide tidak biasanya itu telah dilihat sebanyak 3.000 kali.
BACA JUGA: Misteri Kecantikan Ladyboy di Thailand, Bahkan Onderdilnya Pun Sama Dengan Wanita Tulen
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR