Intisari-Online.com - Kirstie Ennis merasa kehidupannya begitu sempurna. Sebab ia sudah berhasil meraih mimpinya.
Pada usia 17 tahun, dia telah terdaftar untuk menerbangkan pesawat tempur dan menyelamatkan misi di Afganistan sebagai pengamat udara dan penembak.
“Saya adalah mata dan telinga untuk pilot, membiarkan dia tahu apa yang terjadi di belakang dan di sekitarnya,” kata Ennis dilansir health.com.
(Baca juga: Di Usia 66 Tahun, Kakek Ini Masih Jadi Porter Mendaki Gunung dengan Membawa Beban 70 Kg Selama 8 Jam)
Tanggal 23 Juni 2012, ketika usianya genap 21 tahun,seperti biasa dia dan timnya menyelesaikan satu misi dan sedang dalam perjalanan untuk menjemput Marinis yang terjepit di zona tempur aktif di Provinsi Helmand.
Namun tiba-tiba helikopter mereka berguling ke kiri dan jatuh.
“Saya melihat bahwa helikopter kami jatuh. Saya berharap saya masih diberikan kesempatan untuk membuka mata lagi,” kenangnya.
Akibat kecelakaan itu, Ennis mengalami cedera otak traumatis serta kerusakan parah pada wajah, tulang belakang, bahu, dan kehilangan kaki kirinya.
Satu tahun pasca kecelakaan itu, Ennis sempat mencoba bunuh diri. Dia merasa sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi.
Namun ayahnya mengatakan, “Musuh tidak membunuhmu, mengapa kamu mencoba bunuh diri? Kamu lebih tangguh”.
Kata-kata itulah yang membuat Ennis mencoba bangkit dan melanjutkan hidup.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR