Find Us On Social Media :

Lautan Dipenuhi Darah Merah, Kala Ratusan Paus 'Dibantai' di Pulau Faroe Setiap Tahunnya

By Aulia Dian Permata, Jumat, 17 Agustus 2018 | 13:15 WIB

Intisari-Online.com - Setiap musim panas, warna air laut di pantai Faroe, Denmark bukan lagi biru melainkan berubah merah karena dipenuhi darah.

Bukan darah manusia melainkan darah dari sekitar 180 ekor paus yang sengaja dijebak hingga ke bibir pantai lalu dibantai secara bersama-sama oleh warga Faroe.

Paus memiliki siklus migrasi yang sama setiap tahunnya. Kawanan paus pilot ini tentu tidak berenang hingga ke dekat pantai.

Penduduk Faroe sebagian besar adalah nelayan. Saat kelompok paus ini melewati perairan di dekat pulau itu, mereka menyiapkan puluhan kapal.

Baca Juga: Kisah Tiga Dupilkat Bendera Pusaka, Pengganti Bendera Buatan Fatmawati yang Kian Rapuh dan Memudar

Kapal ini bertugas untuk menggiring kelompok paus pilot hingga sedekat mungkin dengan pantai.

Saat ratusan paus ini terjebak di perairan dangkal, mereka tidak akan bisa berenang dengan baik dan mudah dilumpuhkan.

Maka dari daratan, ratusan orang telah menunggu untuk membantai paus-paus ini dengan berbagai senjata.

Baca Juga: Hati-hati beli Mobil Warna Ini, Susah Lakunya Saat Dijual Lagi

Mereka membawa tali untuk menarik paus mendekat ke daratan, pisau-pisau tajam, kayu dan benda apapun yang bisa digunakan untuk membunuh mamalia laut ini.

Bahkan anak-anak kecil ikut terlibat menarik tali dan melompat ke atas bangkai ikan besar itu.

Seorang wisatawan bernama Alastair Ward (22 tahun) mengunjungi kepulauan ini tanpa menyadari dia datang saat musim migrasi paus.

"Kami melihat mereka menyerbu kawanan paus seolah-olah sedang merayakan pesta besar. Anak-anak berusia lima tahun sudah mahir menggunakan tali untuk menarik bangkai-bangkai ikan ke daratan," kata Ward.