Penulis
Intisari-Online.com – Semut adalah binatang kecil yang menjengkelkan. Setidaknya buat keluarga kami.
Mulanya sih mereka hanya "bermain-main" dan membuat koloni di sekitar tanaman-tanaman yang ada di pekarangan belakang rumah.
Namun lama-lama, koloni semut itu meluas hingga tempat pembuangan sampah, dekat dapur.
Begitu santainya mereka mengais-ngais sisa makanan yang kami buang.
Lebih parah lagi, belakangan mereka berani masuk rumah, menyerbu stoples gula atau stoples kue yang lupa dimasukkan ke kulkas atau tidak tertutup rapat.
Baca juga: Basmi Semut di Rumah Anda dengan 3 Bahan Ampuh ini, Wajib Dicoba
Sasaran favorit, tentu saja toples gula. Saking banyaknya jumlah mereka, bulu kuduk kami sampai berdiri.
Jika sudah begini, "perang" untuk menyelamatkan gula jadi sulit dan makan waktu panjang. Kami pun kadang frustrasi.
Sampai suatu ketika, seorang tetangga datang ke rumah kami, saat saya dan istri sedang sibuk mengusir semut dari stoples gula.
Tetangga tadi dengan entengnya berkomentar, "Untuk apa begitu susah mengusir semut-semut itu. Buang-buang waktu saja," katanya sambil nyengir.
Wah, dia nyengir saat kami jengkel.
Tanpa banyak omong, dia mengambil dua lembar daun sirih dari pekarangan rumah, lalu memasukkannya ke dalam stoples gula yang sedang diserbu gerombolan semut.
"Oke, kita lihat hasilnya satu jam lagi" ujarnya, seraya mengajak kami ngobrol di beranda depan.
Satu jam kemudian, kami benar-benar takjub. Semut-semut itu lari terbirit-birit, enggak jelas ke mana.
Sejak itu - setelah menemukan "senjata pamungkas" - kami tak pernah lagi dipusingkan acara perang melawan semut. (Margono St – Intisari Januari 2008)
Baca juga: Jangan Gunakan Minyak Tanah untuk Membunuh Semut Merah di Rumah, Cobalah dengan Detergen