Penulis
Intisari-Online.com - Terjun bebas dari ketinggian1.200 meter pada kecepatan193km/jam.
Victoria Cilliers(42) berpikir diatelah dekat dengan kematiannya.
Namun dia dengan tenang dan memusatkan pikirannya untuk bertahan hidup demi anak-anaknya.
Parasut utama telah gagal mengembang, ada yang tidak beres dengan parasut itu.
Baca juga:Jangan Dibuang, Pakaian Lama Bisa Diperbaiki Agar Tampil Lebih 'Modis'
Dia akhirnya menggunakan parasut cadangan dan juga tidak berfungsi dengan semestinya.
Kembali ke lima minggu sebelumnya, ibu dua anak itu melahirkan putranya.
Sekarang tampaknya anak laki-laki dan saudara perempuannya yang berumur tiga tahun akan ditinggalkan tanpa seorang ibu.
Namun mantan kapten Angkatan Darat, Victoria, tahu bahwa dirinya harus tetap hidup.
"Ada dorongan keibuan untuk membuat saya tetap hidup," katanya dalam sebuah wawancara eksklusif.
"Saya tidak membiarkan diri saya berpikir 'saya mungkin mati', itu akan membuang-buang waktu."
"Fokus saya hanyauntuk anak-anak saya."
"Saya sedang menuju ke tanah."
"Saya mendapati parasut tidak berfungsi dengan baik."
"Saat itulah saya mulai berpikir harus memperbaiki ini."
"Kegagalan bukanlah pilihan karena saya punya anak-anak."
Baca juga:Keukeuh Larang Eks Napi Korupsi 'Nyaleg', KPU Siap Digugat Sana-sini
Apa yang Victoria tidak sadari ketika dia berjuang untuk bertahan hidup adalah suaminya Emile Cilliers (37) telah diam-diam menyabotase peralatan yang dia gunakan.
Sersan Angkatan Darat yang jahat, Cilliers, rupanya berencana menggunakan 120.000 poundsterling (Rp2,2 miliar)dari klaim asuransi jiwa yang akan dia gunakan untuk membiayai kehidupan baru dengan salah satu dari duaselingkuhannya bila istrinya tewas.
Pertama, sebelum dia menyabotase parasut, dia telah mencoba membuat ledakan gas di rumah mereka.
Namun upayanya gagal membunuh istrinya.
Sekarang, dia menggunakan kecintaan skydiving istri dan dirinya untuk melakukan tindakan jahatnya.
Parahnya, itu adalah hadiah pernikahan, dia gunakan hadiah terjahatuntuk membunuh ibu anak-anaknya secara brutal.
Mimpi buruk Victoria dimulai pada tanggal 5 April 2015, ketika suaminya membawa parasutnya ke dalam bilik toilet di Netheravon Airfield, Wilts, danmulai mensabotase agar parasut tidak berfungsi dengan baik.
Dia jugamensabotase parasut cadangannya sehingga tidak terhubung dengan baik ke harness-nya.
Melihat pada hari itu, dia percaya ibunya adalah 'malaikat pelindungnya'.
Baca juga:85 Orang Warga Bogor Keracunan Setelah Menyantap Tutut saat Buka Puasa
"Emile menciumku ketika dia meninggalkan rumah dan berkata sampai jumpa nanti."
"Ini adalah hari yang cerah dan saya telah melakukan ribuan lompatan sebelumnya, tetapi anehnya saya merasakan ketakutan, seperti tidak pernah saya alami sebelumnya."
"Saya benar-benar tidak ingin berada di pesawat itu. Dari saat saya naik, saya ingin turun."
"Sepanjang jalan saya tahu saya tidak seharusnya melompat, saya hanya tidak mengerti mengapa. Saya pikir itu semacam indra keenam."
Victoria menjadi kecanduan skydiving setelah menyelesaikan lompatan pertamanya pada usia 16 tahun sambil mengumpulkan uang untuk amal yang digunakan untuk membantu orang dengan kanker.
Ironisnya, dia sudah memutuskan bahwa ini kemungkinan adalah lompatan terakhirnya.
Setelah kelahiran anak keduanya, Victoria merasa dia memiliki sedikit waktu dan tidak lagi ingin melanjutkan dengan olahraga yang berisiko seperti itu.
Dia yang terakhir melompat dari pesawat hari itu.
Dia mengatakan, "Ada parasut mengembang, tapi itu berputar, tidak bisa dikendalikan."
"20 detik kemudian saya mencoba untukmengembangkan parasutcadangan."
"Saya langsung menyadari bahwa parasut cadangan itu tidak berfungsi, saya tidak peduli."
"Itu dengan cepat berubah menjadi rasa takut dalam dua hingga tiga detik karena putaran itu benar-benar keras."
"Saya begitu terpaku pada upaya untuk keluar dari kekacauan yang saya hadapi."
"Melihat ke bawah hanya akan membuang waktu yang berharga."
Victoria melihat parasut cadangannya tidak melekat pada satu sisi lain, menyebabkan putaran yang keras.
Lalu datanglah 'mimpi buruk'.
Baca juga:Sebuah Studi Menunjukkan, Struktur Otak Manusia Dipengaruhi oleh Status Sosialnya
"Saya tidak ingat apa-apa kecuali 'ledakan'," katanya.
"Saya membuka mata saya dan melihat seorang teman yang berprofesi menjadi dokter."
Saya bisa menggoyangkan tangan dan kaki saya sehingga saya tahu tulang belakang saya utuh.
"Saya tidak merasakan sakit karena campuran ketamine dan morfin yang diberikan dokter."
"Saya masih hidup."
Hal berikutnya yang diketahui Victoria, dia berada di rumah sakit di Southampton bersama Emile di samping tempat tidurnya, tetapi masih tidak tahu dia yang bertanggung jawab atas perbuatan jahatnya.
Reaksi suaminya terhadap keadaannya yang menyedihkan membuatnya bingung.
Dia mengatakan, "Ketika saya bangun di rumah sakit, saya ingin suami saya mengatakan 'Aku mencintaimu dan kamu akan baik-baik saja'."
"Saya tidak ingat apa yang dia katakan saat itu."
Beberapa ahli percaya bahwa Victoriaterhindar dari kematian karena satu tali tetap melekat pada parasut dan dia mendarat di lapangan yang baru saja dibajak.
Sebuah keajaiban.
Baca juga:Sadis, Seorang Ibu Dikeroyok di pasar karena Dituduh Mencuri!
Victoria memang menderita patah tulang panggul, tulang rusuk tulang vertebra dan menghabiskan tiga minggu di rumah sakit, tetapi sekarang telah pulih dan bebas rasa sakit setelah pin logam dimasukkan ke dalam panggulnya.
Dia mengatakan, "Kaki saya baik-baik saja. Dan patah tulang belakang saya benar-benar baik-baik saja. Saya memiliki banyak tulang rusuk patah. Tapi ini agak aneh."
"Saya benar-benar beruntung sekarang karena tidak ada masalah fisik yang harus saya hadapi."
Suaminya telah divonis menghadapi hukuman karena kejahatannya yangbrutal. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)