Find Us On Social Media :

Harkitnas: Yang Disebut Bangsa Sebenarnya ‘Hanya’ Suatu Imajinasi

By Ade Sulaeman, Minggu, 20 Mei 2018 | 10:15 WIB

Intisari-Online.com - Bagaimana kita harus menanggapi perayaan Hari Kebangkitan Nasional setiap tahunnya?

Untuk mencoba menjawabnya, mari kita simak tulisan “Artikel Dari Pelosok Indonesia Makna Kebangsaan dari Sabang sampai Merauke” karya Seno Gumira Ajidarma yang dimuat di majalah Intisari edisi Agustus 2008.

--

Baca juga: Benarkah Indonesia Selalu Dipandang Rendah oleh Bangsa Malaysia

Seratus Tahun Kebangkitan Nasional (1908 - 2008), bagaimanakah hal itu harus ditanggapi?

Seorang Indonesianis bernama Ben Anderson, berdasarkan penelitiannya tentang Indonesia maupun tempat-tempat lain, telah mengajukan teori yang sampai hari ini diacu dalam berbagai kajian ilmiah di seluruh dunia.

Itulah teori yang dituliskannya dalam buku Imagined Communities (1983), suatu telaah kritis asal-usul dan penyebaran nasionalisme, dengan kesimpulan yang mengejutkan: bahwa yang disebut bangsa ternyata adalah suatu imajinasi.

Jadi, ke-indonesia-an sebagai suatu kebangsaan, bagi orang Indonesia sendiri pun adalah sesuatu yang dibayangkan, tentu dengan persepsinya sendiri-sendiri.

Baca juga: 3 Masalah Pokok yang Mendera Bangsa Indonesia, Menurut Jokowi-JK

Dalam bukunya Anderson mencatat, bahwa Guinea Baru sebelah barat masuk sebagai faktor penting "dongeng perjuangan" melawan penjajah, sebagai situs keramat pembayangan Indonesia Merdeka (yakni dari Sabang sampai Merauke) tanpa pernah ada Guinea Timur sebagai bagiannya.

Jadi sebuah Irian Barat tanpa Irian Timur, seperti ditunjukkan dalam petalogo warisan penjajah: tempat pulau itu selalu dipotong separuh.

Konflik berdarah yang selalu ditutupi dan terjadi justru setelah Irian Barat "kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi" pada 1963, adalah bukti bahwa sebagian penduduk setempat memandang kebangsaan nasional Indonesia secara berbeda dari para "pembebas"-nya.

Lebih rumit dari konflik, yang justru menegaskan di sebelah mana wilayah geografis resmi Indonesia sebagai negara, adalah representasi kebudayaan.