Find Us On Social Media :

Bukan Sekadar Hiasan, karena Semua Angka dalam ISBN Ada Maknanya

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 6 Mei 2018 | 11:30 WIB

Intisari-Online.com – Pernahkah Anda memperhatikan International Standard Book Number (ISBN) buku yang Anda baca?

Kalau Anda tidak bekerja di perpustakaan, penerbit, atau tidak pernah berurusan dengan ISBN, deretan nomor itu seperti tak bermakna.

Padahal, bagi penerbit, nomor ini sama pentingnya dengan nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Biasanya, nomor ini ditulis kecil di tempat yang jarang dilihat pembaca. Di bagian bawah sampul belakang atau di balik halaman judul, misalnya. Setiap buku di dunia memiliki nomor ISBN berbeda.

Baca juga: Keren, 10 Sampul Buku ini Ditempatkan Diposisi yang Tepat, Jadi Ilusi Optik Mengagumkan!

Meski sistem penomoran buku sudah setua sejarah buku, namun sistem penomoran secara internasional belum berusia setengah abad.

Ketika jumlah buku belum begitu banyak, urusan penomoran buku belum begitu rumit.

Perpustakaan Alexandria, Mesir, yang dibangun Ptolemeus II Philadelpus (302 - 246 SM) dan terbesar di masanya pun koleksinya masih dalam hitungan ratusan ribu.

Pada masa itu buku-buku di perpustakaan dinomori berdasarkan nomor urut sederhana.

Tujuannya masih sebatas untuk mempermudah bikin katalog. Antar perpustakaan pun berbeda aturan.

Baca juga: Katalog Furnitur yang Interaktif

Masalah mulai muncul di abad ke-20 ketika miliaran buku dicetak. Perdagangan buku lintas negara juga semakin marak. Sejak itulah, sistem penomoran buku secara internasional mulai dipikirkan.

Cikal bakal ISBN bermula dari gagasan W. H. Smith, pemilik toko buku terbesar di Inggris tahun 1965.