Bagaimana Cara Merebus Telur Paling Benar? Begini Pakar Fisika Kuantum Memberi Jawabannya

Moh Habib Asyhad

Penulis

Dari menusuk telur yang direbus dengan garpu, menambahkan cuka ke dalam air rebusan, hingga memastikan air telah mendidih sebelum merebus telur; mana cara yang paling benar?

Intisari-Online.com -Sekilas terlihat mudah, tapi merebus telur tetap ada aturannya--dalam beberapa kasus bahkan ada yang tidak bisa melakukannya.

Soal yang satu ini, ada yang bisa merebus telur secara utuh, sementara yang lain harus menerima telur rebusnya remuk karena terlalu lama di atas kompor.

Berbagai siasat pun sering digunakan untuk mendapatkan telur rebut terbaik.

Mulai dari menusuk telur yang direbus dengan garpu, menambahkan cuka ke dalam air rebusan supaya cangkang telur mudah dikupas, hingga memastikan air telah mendidih sebelum merebus telur.

Namun, manakah cara merebus telur terbaik?

(Baca juga:Merebus Telur Yang Benar)

Dirangkum dari Science Alert, Selasa (27/03/2018), pakar fisika kuantum, Milosz Panfil menyusun panduannya untuk Anda.

Anda hanya perlu mengikuti rumus berikut saat merebus telur:

t = m * K * log(ywr * (Ttelur - Tair)/(T - Tair))

t = telur

m = masa

K = konduktivitas termal dalam telur

T = suhu antara putih dan kuning telur

Ttelur = suhu telur

Tair = suhu air

ywr = rasio kuning telur dan putih telur

Panduan tersebut menawarkan Anda untuk terus menjaga suhu saat merebus telur agar tetap stabil.

Suhu yang diperlukan agar putih dan kuning telur menjadi setengah matang adalah 65 derajat Celcius. Sedangkan untuk kematangan yang benar-benar sempurna, Anda perlu memastikan suhu saat merebus adalah 77 derajat Celsius.

(Baca juga:Benarkah Merebus Air Dua Kali Bisa Sebabkan Kanker dan Keracunan? Ini Faktanya!)

Namun apabila merebus telur di atas kompor, tentu Anda sukar mengetahui temperatur apinya.

Panfil menyatakan, keberhasilan merebus telur ditentukan oleh ukuran telur, suhu telur sebelum dicemplungkan ke air, waktu, dan ketinggian lokasi merebus telur.

Itulah kenapa, telur setengah matang dihasilkan lewat perebusan dengan suhu yang lebih rendah dan waktu yang lebih pendek.

Lain halnya untuk merebus telur dengan kematangan sempurna, butuh suhu yang lebih panas dan waktu yang lebih lama.

Berkat variabel yang disusun Panfil, kini kita bisa tahu bahwa merebus telur berukuran kecil membutuhkan waktu yang lebih singkat.

Selain itu, telur yang disimpan di lemari pendingin akan memerlukan waktu lama saat direbus. Berbeda dengan telur yang ditaruh pada suhu ruangan,waktu perebusan lebih pendek.

Hal lain yang perlu Anda perhatikan adalah ketinggian lokasi ketika merebus telur. Itu karena titik didih air menurun saat Anda berada di ketinggian yang lebih tinggi.

(Baca juga:Menelusuk Asal Usul Legenda Telur dan Kelinci Paskah)

Di wilayah yang lebih tinggi, kondisi tekanan atmosfer rendah dan udara menipis. Itu bisa diartikan bahwa tekanan atmosfer yang rendah akan memengaruhi titik didih air ikut menurun.

Artinya, telur pun harus direbus lebih lama jika lokasi Anda berada di ketinggian seperti pegunungan.

Bahkan, Anda tidak bisa merebus telur di Everest lantaran titik didih air yang rendah di sana, hanya 70 derajat Celcius.

Lantas, apakah Anda akan mengasah diri agar berhasil merebus telur dengan kematangan yang sempurna?

Ikuti petunjuk sains saja.

(Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com, artikel selengkapnya di sini)

Artikel Terkait