Find Us On Social Media :

Mengenal Suku Tengger, Suku yang Tinggal di Gunung Bromo dan Merupakan Para Pengungsi Kerajaan Majapahit

By Mentari DP, Minggu, 24 Februari 2019 | 14:00 WIB

Intisari-Online.comGunung Bromo mengalami erupsi pada Selasa (19/2/2019) kemarin.

Erupsi ini dilaporkan oleh Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) Kementerian Energi Sumber Daya Alam.

Dilansir dari kompas.com pada Selasa(19/2/2019), erupsi ini tandai dengan semburan asap putih dari kawah. Asap mengepul putih kecokelatan dan membumbung tinggi.

Dengan kondisi ini, maka status Gunung Bromo naik menjadi status waspada atau level II.

Baca Juga : Tak Hanya Makan Malam, Namun 4 Kebiasaan Ini Juga Sebabkan Kegemukan, Salah Satunya Tak Sikat Gigi

Walau begitu, berdasarkan laporan dari pantauan Pos pengamatan Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Sukapura, Probolinggo erupsi tersebut tak terlalu signifikan.

Sebab, kondisi cuaca memang mendung dan hujan.

Dilaporkan, suhu udara antara 12 derajat celsius hingga 20 derajat celsius dan kelembaban udara 0 persen.

Ketinggian asap yang keluar dari Gunung Bromo dengan ketinggian antara 50 sampai 700 meter.

Seperti yang kita tahu, Gunung Bromo erupsi bukanlah sesuatu yang baru bagi warga Indonesia.

Sebab, gunung satu berada di Jawa Timur ini memang gunung aktif dan menjadi tempat wisata ikonik di Indonesia.

Bagi Anda yang pernah datang ke gunung api setinggi 2.392 meter ini, Anda pasti tahu bahwa Gunung Bromo dikelilingi oleh hamparan pasir serta pemandangan matahari terbit yang indah.

Inilah yang menjadi daya tarik dari Gunung Bromo.

Namun jika berbicara mengenai Gunung Bromo, tahukah Anda apa itu Suku Tengger?

Suku Tengger merupakan penduduk asli yang tinggal dan hidup di sekitar Gunung Bromo.

Berbeda dengan penduduk Jawa Timur lainnya, Suku Tengger memiliki kepercayaan, bahasa, dan budaya yang unik dan kontras.

Bisa dikatakan antara Gunung Bromo dan Suku Tengger memiliki ‘ikatan mistis’.

Baca Juga : Mengenal Istilah Plagiocephaly, Sindrom Kepala Datar pada Bayi