Dari Senjata hingga Zirah, Bagaimana Sparta 'Melahirkan' Pejuang Paling mematikan di Dunia Kuno?

Tatik Ariyani

Penulis

Sparta memang sudah terkenal karena kehebatan militernya. Sebagai masyarakat militeristik, laki-laki Spartan dilatih untuk menjadi pejuang

Intisari-Online.com - Sparta di Yunani Kuno memang sudah terkenal karena kehebatan militernya.

Sebagai masyarakat militeristik, laki-laki Sparta dilatih untuk menjadi pejuang sejak usia muda.

Bahkan menjadi pejuang adalah satu-satunya karier yang akan mereka ketahui.

Dalam pertempuran, seorang prajurit Sparta dilengkapi dengan gudang senjata yang memungkinkannya untuk secara efektif menangani situasi apa pun yang ia temui di medan perang.

Baca Juga : Begadang Sambil Main Ponsel pada Tengah Malam, Pria 19 Tahun Ini Berakhir dengan Penyakit Mengerikan

Kombinasi dari senjata-senjata ini dan latihan bela dirinya yang seumur hidup menjadikannya salah satu pejuang paling mematikan di dunia kuno.

Tombak Spartan

Senjata utama dari setiap prajurit Sparta adalah tombaknya, yang dikenal sebagai dory.

Senjata ini diyakini memiliki panjang 2,1 - 2,7 meter.

Baca Juga : Ini 8 Cara Terbaik Disiplinkan Anak, Tanpa Sedikitpun Memarahinya

Porosnya terbuat dari kayu cornel atau ash.

Kedua kayu dipilih karena kekuatannya, dan sementara kayu cornel sangat padat, kayu ash begitu ringan.

Sepotong kulit akan dililitkan di sekitar bagian tempat tombak itu untuk dipegang agar cengkeraman prajurit lebih baik.

Perisai Spartan

Baca Juga : Salut, dengan Gaji Pas-pasan, Anggota Brimob Ini Berhasil Hidupi 79 Anak Yatim Selama Lebih dari 11 Tahun

Selagi satu tangan prajurit memegang tombak, tangan lainnya dapat memegang perisai yang dikenal sebagai hoplon atau aspis.

Perisai bulat nan besar ini memiliki diameter sekitar 91 sentimeter.

Hoplon terdiri dari lapisan kayu tebal di tengahnya, dengan perunggu di sisi luar, dan kulit di sisi dalam.

Baca Juga : Ini 5 Gejala Leukemia yang Sering Kali Diabaikan, Salah Satunya Memar di Tubuh

Sebuah ban lengan, yang dikenal sebagai porpax, memungkinkan perisai untuk meluncur ke lengan prajurit, sementara pegangan, yang dikenal sebagai antilabe, dapat dicengkeram sehingga memberinya kontrol yang lebih baik dari perisai.

Meskipun perisai itu sebagian besar adalah peralatan pertahanan, itu juga bisa digunakan sebagai senjata tumpul untuk memukul musuh.

Senjata tempur jarak dekat

Untuk pertarungan jarak dekat, Spartan dilengkapi dengan dua jenis pedang, yang keduanya merupakan senjata sekunder.

Baca Juga : Ani Yudhoyono Idap Kanker Darah: Teknik Dry Cleaning Ternyata Bisa Jadi Pemicu Kanker Darah, Pakaian dan Sepatu Sarananya

Pertama, adalah xiphos, pedang pendek dengan pisau lurus berbentuk daun.

Pedang seperti itu digunakan oleh prajurit Yunani lainnya meskipun pedang yang digunakan oleh Spartan lebih pendek, berukuran 30,5 - 45,7 sentimeter.

Xiphos digunakan sebagai senjata pendorong dan prajurit Spartan sering mengincar pangkal paha atau tenggorokan musuh mereka menggunakan ini.

Jenis pedang kedua yang digunakan oleh Spartan adalah kopis, yang memiliki bilah melengkung tebal.

Baca Juga : Bayi Ngeces Bukan karena Ngidam Ibu yang Tak 'Keturutan', Justru Punya Manfaat Luar Biasa

Berbeda dengan dory atau xiphos, kopis digunakan untuk meretas dan menebas musuh, seperti kapak.

Baju zirah Spartan

Baju zirah atau besi yang digunakan oleh Spartan mirip dengan yang digunakan oleh prajurit Yunani lainnya.

Baca Juga : Inilah Leonidas, Raja Sparta paling Terkenal yang Bertarung hingga Titik Penghabisan

Spartan mengenakan cuirass atau pelindung dada untuk melindungi tubuh mereka.

Awalnya, ini terbuat dari perunggu dan merupakan peralatan yang tebal dan berat.

Pada abad ke 5 SM ini digantikan oleh linothorax.

Ini adalah baju besi komposit yang terbuat dari lapisan linen/ kulit.

Baca Juga : Agesilaus II: Raja Sparta & Komandan Prajurit yang Awalnya Hanya Tentara Bayaran

Selain itu, orang-orang Spartan mengenakan pakaian greaves untuk melindungi kaki mereka dan helm untuk melindungi kepala mereka.

Yang terakhir terbuat dari perunggu dan bertipe Korintus.

Di atas helm ada lambang bulu kuda yang membuat prajurit itu tampak lebih tinggi dan lebih mengesankan.

Baca Juga : Athena Vs Sparta, Perang Terlama dalam Sejarah yang Berakhir dengan Kehancuran untuk Kedua Negara

Artikel Terkait