Find Us On Social Media :

Dari Ninja, Samurai, Sampai Sshigaru, Inilah Penjelasan Tentang Prajurit Tradisional Jepang di Zaman Dulu

By Mentari DP, Senin, 29 Januari 2018 | 11:00 WIB

Intisari-Online.com – Dahulu kala, Jepang terkenal akan samurai dan ninjanya.

Tapi selain kedua istilah itu, ada beberapa istilah untuk prajurit tradisional Jepang di zaman dahulu. Seperti ronin, tsukai-ban, sohei, ikko-Ikki, dan ashigaru.

Namun apa sebenarnya perbedaan dari istilah-istilah tersebut?

Nah, jika Anda tidak tahu, mari simak penjelasannya di bawah ini.

(Baca juga: Setelah 8 Tahun dan Raup Rp3,5 Miliar, Aksi Ninja Pencuri Ini Akhirnya Terungkap ‘Secara Alami’)

(Baca juga: Jinichi Kawakami, Ninja Terakhir di Jepang yang Masih Mampu Mendengar Suara Jarum yang Jatuh)

1. Ninja

Ninja adalah pembunuh bayaran rahasia. Sepanjang sejarah, kisah tentang ninja selalu dipenuhi dengan rumor dan hal-hal yang tidak jelas kebenarannya.

Tidak seperti prajurit-prajurit lain, ninja menggunakan cara-cara licik untuk menghabisi lawan. Mereka bekerja dalam kegelapan dan tak pernah terjun langsung ke medan perang.

Daimyo Uesugi Kenshin yang meninggal pada 1578 menurut rumor telah dibunuh oleh ninja yang selama berhari-hari bersembunyi dalam toilet. Ia menunggu waktu yang tepat untuk menyerang musuh di waktu yang tak terduga. Pakaian ninja biasanya berwarna hitam pada malam hari dan cokelat untuk siang hari.

2. Samurai

Muncul pada milenium pertama, samurai adalah prajurit aristokrat. Sebagai pemilik tanah dan pemimpin masyarakat, samurai paling rendahan sekalipun lebih kaya dan dihormati dibandingkan masyarakat Jepang pada umumnya.

Samurai memulai kariernya sebagai pemanah berkuda dan perlahan memelajari seni menggunakan pedang. Tangan kanan mereka biasanya tidak terlalu dilindungi karena digunakan untuk menarik anak panah.