Penulis
Intisari-Online.com - Rasanya sudah prihatin ketika melihat elit negeri ini yang saat ini selalu minta di utamakan dan di nomer satukan karena jabatan mereka.
Bahkan ada yang enggan berbaur dengar masyarakat.
Mungkin mereka harus melihat kesederhanaan sosok berikut ini, Buya Ahmad Syafii Maarif.
Dalam sebuah postingan akun Gunadi di Facebook, tampak Buya duduk di kursi berjejer dengan ibu-ibu menunggu antrean.
BACA JUGA:4 Hal Mengerikan dari Korea Utara, Salah Satunya Memaksa Orang Tua untuk Bunuh Diri
Apa yang istimewa? Buya adalah pemimpin organisasi islam besar di Indonesia, Muhammadiyah.
Dalam kurun waktu 1998 - 2005, dia menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Mantan pemimpin yang justru harus antre di PKU Muhammadiyah, Rumah Sakit milik organisasi yan pernah dia pimpin.
Bukan, bukan karena pegawai di RS itu tidak memperlakukan Buya dengan baik, dia justru menolak diperlakukan istimewa.
Buya telah biasa duduk mengantre sama seperti masyarakat lain untuk melakukan chek-up rutin.
Tak tampak raut wajah yang marah pada laki-laki berusia 83 tahun itu meskipun harus lama mengantre.
Tidak hanya dalam hal ini saja, beberapa kali Buya 'tercyduk' makan di angkringan, membeli sabun cucian di warung, berangkat ke suatu acara dengan bersepeda, dan momen lain yang membuatnya berbaur dengan masyarakat umum.
Hal yang biasa dilakukan oleh masyarakat, namun menjadi tidak biasa jika dia dalah orang yang berjasa bagi negeri.
Semakin tidak lazim mengingat para elit yang seperti lupa mencontohkan teladan dan kearifan pada rakyatnya.
Tak pelak postingan tersebut telah dibagikan lebih dari 400 kali, warganet pun mengutarakan kekagumannya pada sosok Buya lewat kolom komentar.
"TELADAN bangsa Indobesia smoga ada baaanyaaak BUYA2 yg spt beliau sederhana bersahaja" tulis Fransisca Naomi Lakon.
"Semoga Panjang Umur dan Tetap jadi teladan yang muda-muda" ungkapan doa dari Ekfan Susanto.
"Beliau inilah yg patut ditiru pemimpin lainnya dinegeri ini," kata Deva Utama.
"Kelembutan yang dibawakan beliau bagaikan mutiara di tengah tumpukan sampah, dan kepada orang seperti beliaulah para pejabat negeri ini seharusnya banyak
belajar. Orang seperti itulah yangg patut disebut Ulama" - Gunadi
BACA JUGA:Sama-sama Cantik dan Kaya, Anak Bill Gates dan Steve Jobs Bersaing Sengit di Kampus