Penulis
Intisari-Online.com - Meski Palestina terkesan sebagai negara lemah karena sejumlah wilayahnya hingga saat ini masih dikuasai Israel, kekuatan militernya sebenarnya cukup hebat.
Palestina memiliki lebih dari 3000 personel pasukan khusus yang dari sisi kemampuan tempur tidak berbeda jauh berbeda dibandingkan negara-negara lainnya.
Lebih dari seratus personel pasukan khusus Palestina bahkan terdiri dari para wanita-wanita cantik yang terlatih sangat baik.
Agar memiliki kemampuan sebagai pasukan khusus yang siap menghadapi berbagai jenis pertempuran, para pasukan khusus wanita Palestina digembleng selayaknya prajurit pria.
(Baca juga: Misteri Kubah Batu Yerusalem: Sumur Jiwa, Pusat Dunia, dan Tempat Disimpannya Tabut Perjanjian)
Karena memiliki standar latihan dan tugas yang berat untuk bisa menjadi anggota pasukan khusus wanita Palestina juga harus melalui seleksi yang ketat.
Hanya para wanita tangguh dan bermental baja yang bisa lolos menjadi anggota pasukan khusus wanita Palestina.
Mereka harus terampil bertempur di segala medan baik, laut, udara maupun darat termasuk melancarkan serangan komando senyap terhadap musuh.
Dalam standar latihannya, para tentara wanita Palestina itu biasanya melaksanakan simulasi serbuan komando dari helikopter, dilanjutkan teknik pertempuran darat, taktik pertempuran laut, dan strategi perang di medan pegunungan berbatu, serta padang pasir.
Untuk memiliki kemampuan serbuan komando itu, pasukan khusus wanita Palestina mendapat pelatihan dasar di suatu kawasan di Jericho.
Awalnya mereka berlatih rapelling sampai mahir menggunakan menara setinggi sekitar 30 meter sambil menembak.
Latihan kemahiran menembak menggunakan semua senjata selama 6 bulan, latihan serbuan komando di Yordania, dan latihan perang di gurun pasir.
Dalam semua latihan perang di gurun pasir untuk menjadi pasukan khusus pilihan itu, para pasukan khusus wanita Palestina juga digembleng bersama para pasukan khusus pria.
(Baca juga: Gara-gara Invasi Teluk Babi, CIA-Mossad Berkonspirasi Bunuh John F. Kennedy?)
Para pelatih tidak memberikan perlakuan khusus terhadap para personel wanita karena semua mendapatkan pelatihan dan gemblengan yang sama.
Jika dilihat dari kacamata orang biasa, maka latihan perang di gurun pasir yang harus dijalani para anggota pasukan khusus wanita Palestina terkesan sangat brutal.
Dengan seragam tempur bersenjata lengkap dan wajah dicoreng-moreng cat kamuflase semua pasukan khusus berlatih melancarkan serbuan komando berani mati. Mereka juga berlatih pertarungan brutal satu lawan satu menggunakan pisau, membunuh lawan dengan tangan kosong, dan lainnya.
Karena memiliki kemampuan yang seimbang dengan para tentara pria, sejumlah pasukan khusus wanita juga mendapat tugas sebagai Pasukan Pengawal Presiden Palestina.
Pada prinsipnya sebagai anggota pasukan khusus wanita Palestina, mereka harus siap menghadapi kontak senjata di Jalur Gaza dan Tepi Barat, serta sewaktu-waktu siap menghadapi agresi pasukan Israel.
(Baca juga: Perang Enam Hari, Mengingat Kembali Sejarah Jatuhnya Yerusalem ke Tangan Israel)