Penulis
Intisari-Online.com – Seorang sopir di Kalkuta, bernama Dipak Das, menerima penghargaan Manush Sanman.
Penghargaan itu diberikan karena Dipak Das tidak sekalipun membunyikan klakson kendaraannya lebih dari 18 tahun ini.
Penghargaan itu mungkin terdengar aneh, tetapi sebenarnya tidak karena lalulintas di India dikenal sering semerawut.
Namun, Dipak Das yakin bahwa India dapat mengubah kebiasaan itu sehingga tercipta suasana damai dan tenang di jalan-jalan di negara itu.
(Baca juga:Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)
Untuk diketahui, bunyi klakson merupakan bagian terbesar dalam pengalaman berkendara di India.
Warga di negara itu sering sekali menggunakan klakson sebagai alternatif lain, seperti penggunaan kaca di samping mobil atau kaca spion.
Bahkan tidak jarang ada mobil yang tidak memiliki kaca spion, sebagian lainnya memang melepas alat itu.
Padahal ketiadaan kaca spion dapat menyebabkan terjadi tabrakan dengan kendaraan lain.
Sebagai gantinya, para pengemudi di India tidak henti-hentinya membunyikan klakson untuk menghindari kecelakaan di jalan.
Sementara jalanan di India sering semerawut dan padat yang menimbulkan benturan antar kendaraan sepanjang waktu.
Pengemudi membunyikan klakson sebagai tanda mereka akan melalui kendaraan lain atau pengemudi lain terlalu berdekatan.
Hal tersebut menimbulkan polusi suara yang tak tertahankan, yang dianggap bisa mengganggu kesehatan masyarakat di India.
(Baca juga:Tidak Pernah Cek Kehamilannya, Wanita India Ini Melahirkan Bayi Kembar Siam yang Jantung dan Hatinya Menyatu)
“Masyarakat perlu diedukasi akan buruknya polusi suara ini. Ini adalah masalah ketidaksabaran pengemudi,” kata pengedara bernama Vijay Agaward, kepada situs Forbes, beberapa waktu lalu.
Nah, Dipak Das bukanlah salah satu pengemudi yang demikian.
Ia telah lama bekerja sebagai sopir bagi banyak selebritas di India, seperti Pandit Tanmoy Bose, dan gitaris Kunal.
Para selebritas itu menghargai usaha Dipak untuk mengurangi polusi suara.
Organisasi Manush Mela atau Humanity Fair memverifikasi perilaku Dipak yang tidak biasa dalam mengemudi ini.
Itu sebabnya mereka memberikan pengahargaa Manush Sanman kepada Dipak Das atas usahanya yang menginspirasi.
“Aku pikir jika seorang penggemudi punya kebijakan tanpa klakson, ia akan menjadi lebih waspada dalam mengemudi,” kata Dipak Das, kepada Hindustan Times, pada awal Desember lalu.
“Ia jadi punya kemampuan memperkirakan ruang, kecepatan, dan waktu, entah itu pengemudi pria ataupun wanitaIa menambahkan, ketika penumpang menyuruhnya menggunakan klakson, ia dengan sopan menolak perintah itu.”
Dipak Das selalu menjaga kebijakan tanpa klaksonnya, bahkan selama perjalanan jarak jauh, seperti dari Darjeeling atau Sikkim.
Ia berharap suatu hari Kalkuta akan menjadi sebuah ‘kota tanpa klakson’.
“Itu bukan sesuatu yang tidak bisa dicapai atau sangat sulit untuk dicapai. Apa yang diperlukan untuk hal ini adalah kemauan secara administratif dan politik,” tutup Dipak Das.
Diharapkan, para pengemudi lainnya akan mengikuti jejak Dipak Das.
Sekandar tahu, penghargaan Manush Mela diberikan kepada warganegara yang melakukan sesuatu yang unik dan berharga bagi masyarakat.
(Baca juga:Hebat, Seniman Asal India Ini Melukis di Atas Helai Daun dan Beginilah Hasil Karyanya)