Kasihan, Idap Penyakit Langka, Balita Ini Hanya Bisa Makan Buah Persik Organik

Mentari DP

Penulis

Hal itu disebabkan ia mengidap penyakit alergi yang sangat langka, yang disebut food-protein induced enterocolitis syndrome (FPIES).

Intisari-Online.com – Berbahagialah bila kita tidak memiliki alergi terhadap satu atau beberapa jenis makanan.

Kita bisa mengonsumsi makanan apapun yang kita suka setiap saat.

Namun hal ini tidak dialami oleh Micah Gabriel Masson Lopez yang tinggal di Montreal, Kanada.

Balita berusia 2 tahun itu tidak bisa makan makanan apapun, kecuali buah persik organik.

(Baca juga:Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

(Baca juga:Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)

Micah Gabriel Masson Lopez.

Hal itu disebabkan ia mengidap penyakit alergi yang sangat langka, yang disebut food-protein induced enterocolitis syndrome (FPIES).

Sulit bagi Micah kecil mendapatkan satu hari saja dari rasa sakitnya.

Selain FPIES, balita tersebut juga menderita imunodefisiensi atau gangguan sistem daya tahan tubuh yang akut, yang disebut DiGeorge Syndrome.

Ia juga mengalami kondisi genetika yang langka, yang dikenal sebagai duplikasi mikro 15Q13,3.

Setiap bulan orangtuanya harus membawa Micah ke 9 spesialis yang berbeda dan biaya pengobatannya pun sangat besar.

Selain masalah biaya pengobatan, orangtua balita itu dihadapi pula dengan masalah ketersedian buah persik.

Buah persik menjadi buah musiman di Quebec, apalagi Micah hanya bisa mengonsumsi buah persik yang organik.

Itu sebabnya orangtua balita itu meluncurkan kampanye pendanaan lewat situs GoFundMe untuk biaya pengobatan dan pembelian buah persik.

(Baca juga:Balita Ini Diikat Di Tangga Oleh Ibu Kandungnya Karena Sang Ayah Belum Mengiriminya Uang)

Dilansir dari situs Mother Nature Network, Minggu (2/12), Micah diketahui menderita FPIES saat baru berusia 6 bulan.

Sepanjang hidupnya itu ia tidak bisa menelan makanan apapun. Ia hanya bisa bertahan dengan mengonsumsi buah persik.

Ia tidak bisa makan buah persik yang dikeringkan, dibekukan, ataupun persik kalengan karena mengandung zat tambahan.

Buah persik.

Buah persik itu juga harus yang organik dan bebas pestisida.

Selain buah ini adalah buah musiman, harganya pun tidaklah murah.

“Tinggal di Quebec sangat sulit mendapatkan buah persik di luar musimnya. Kami harus membelinya secara borongan,” cerita Caroline Masson, ibu Micah.

Yang menyedihkan, tidak ada obat untuk FPIES, tapi mungkin masih ada harapan bagi Micah.

Micah Gabriel Masson Lopez dan kedua kakaknya.

(Baca juga:Kasihan, di Usia 4 Tahun, Balita Ini Sudah Menstruasi dan Mulai Masuk Masa Menopause. Kok, Bisa?)

Menurut cerita ibunya, kebanyakan anak menderita kondisi ini terlihat muncul pada usia 4 tahun.

Bagi Micah, sepertinya skenario itu tidak sama.

Kebanyakan balita alergi pada 2 atau 3 makanan saja, sementara Micah alergi terhadap 27 makanan.

Ia juga punya masalah sistem pencernaan di lambung dan ususnya.

Meskipun demikian, kedua orangtua Micah tidak menyerah dan terus mencari makanan lain yang aman baginya.

Mereka bereksperimen dengan air kaldu daging kelinci dan hasilnya awalnya membesarkan hati.

Namun, Micah hanya bisa menelan satu sendok the sehari dan itu jauh dari cukup.

Bocah itu juga tahan dengan makanan formula cair khusus yang pembeliannya ditanggung oleh Medicare hanya sampai Oktober 2018.

Saat ini, orangtua Micah berharap dapat mengumpulkan dan agar bisa mendapat buah persik dan pengobatan.

(Baca juga:Kasihan, Bayi Ini Terlahir Benar-Benar Seperti ‘Putri Duyung’, Jenis Kelaminnya Pun Belum Diketahui)

Artikel Terkait