Mengidap Fetus in Fetu, Balita Ini 'Mengandung' Saudara Kembarnya Sendiri

Moh Habib Asyhad

Editor

Mengidap Fetus in Fetu, Balita Ini 'Mengandung' Saudara Kembarnya Sendiri
Mengidap Fetus in Fetu, Balita Ini 'Mengandung' Saudara Kembarnya Sendiri

Intisari-Online.com -Perut yang terus membesar membuat Nisha menangis sepanjang hari, tak bisa makan dan tak bisa minum. Setelah dilakukan operasi, ternyata ada janin dalam perutnya, yang ternyata adalah saudara kembar parasutnya yang lahir tidak sempurna. Nisha mengandung saudara kembarnya sendiri.

Janin tidak sempurna itu berupa gumpalan tulang dan daging berambut yang menggantungkan nutrisi dari tubuh balita 15 bulan, dengan berat sekitar 3,5 kg. Dokter kemudian mendiagnosis Nisha dengan fetus in fetu, sebuah kondisi yang hanya ditemukan pada 200 orang.

Awalmnya, orangtua Nisha menganggap anaknya itu mengidap tumor ganas sehingga ingin segera membawanya ke rumah sakit. Menurut mereka, putrinya telah menangis selama berminggu-minggu dan tidak bisa makan dan minum apa pun.

Nisha pun dibawa ke Sri Ganapathy Krishna Hospital, pusat kesehatan swasta di Tamil Nadu, India Selatan. Setali tiga uang dengan orangtua Nisha, dokter mengira ada kista besar di perut Nisha dan menyebut itu kejadian yang biasa.

Para dokter pun melakukan operasi untuk menghapus kista tersebut. Dan mereka pun terkejut dengan apa yang mereka temukan…

“Saya awalnya percaya ia mengidap kista atau tumor hingga USG dan scan menunjukkan bahwa ada benda khusus yang berisi jaringan dan organ,” ujar Dokter Bedah Dr Vijayagiri yang melakukan operasi. “Saya lalu menduga itu fetus in fetu, dan dengan cepat saya mencari rujukan. Ketika berhasil diangkat, saya pastikan bahwa itu janin.”

Dr Viyajagiri menyebut operasi ini lebih rumit dari yang dibayangkan sebelumnya. Dibutuhkan waktu sekitar dua jam untuk benar-benar bisa mengangkat janin yang melekat laiknya tumor itu.

Nisha lahir dalam keadaan perut yang sudah bengkak. Meski demikian, orangtuanya yang seorang buruh, yang jauh dari akses informasi, membiarkannya begitu saja. Mereka baru gugup ketika perut anaknya semakin hari semakin membesar.

Operasi berjalan sukses. Oleh dokter Nisha akan bisa pulih dengan cepat dan diharapkan bisa melakukan aktivitas sehari-hari laiknya bocah seumurannya. Orangtuanya mengaku sangat bahagia, mereka berterimakasih kepada tim dokter yang “berhasil menghilangkan janin dan memberinya hidup baru.”(Mail Online)