'Saya Tak Mau Ambil Risiko Ini,' 2 Alasan Cerdas di Balik Keputusan BJ Habibie Putuskan Timor Leste Merdeka Dipuji Banyak Pihak
2 Tahun yang lalu - Pada Januari 1999, presiden baru Indonesia, BJ Habibie, mengumumkan bahwa Timor Lorosa'e dapat memiliki otonomi luas dari Indonesia.
Cinta Mati pada Indonesia sampai Jadi Buronan PBB karena Kecam Kemerdekaan Timor Leste, Sosok Eurico Guterres Akhirnya Diperhatikan oleh Presiden Jokowi, Sampai Diganjar Penghargaan Ini
2 Tahun yang lalu - Eurico Guterres merupakan tokoh pro integrasi Timor Timur (Timtim) yang juga merupakan Mantan Wakil Panglima Milisi Pro-Indonesia di Timtim
Lepaskan Timor Leste 20 Tahun Lalu, Rupanya BJ Habibie Punya Alasan Cerdas Ini, Bahkan Dapat Respon Baik dari Belahan Dunia
3 Tahun yang lalu - Hasil referendum diumumkan secara resmi di Dili pada 4 September 1999, akhirnya masyarakat Timtim memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia.
17 Tahun Diburu, Ini Kisah Tim Pemburu Kopassus Berhasil Bekuk Xanana Gusmao dalam Serangan Kilat, Pemimpin Timor Timur Itu Hanya Kenakan Celana Pendek dan Ketakutan
3 Tahun yang lalu - Berbagai misi sudah dilakukan oleh Kopassus, salah satunya saat menangkap pemimpin Timor Timur (Timtim) Xanana Gusmao.
20 Tahun Lalu Lepaskan Timor Leste, Rupanya Ini Alasan Cerdas BJ Habibie Melakukannya, Dapat Respon Baik dari Belahan Dunia
4 Tahun yang lalu - Hasil referendum diumumkan secara resmi di Dili pada 4 September 1999, akhirnya masyarakat Timtim memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Tugas Kesetiaan Uskup Belo (4)
11 Tahun yang lalu - Atas upayanya menghadirkan perdamaian di negeri Timtim, Belo - bersama Ramos Horta - memperoleh Nobel Perdamaian.
Tugas Kesetiaan Uskup Belo (3)
11 Tahun yang lalu - Tak tahan dengan apa yang dilihatnya ia menyurati Sekjen PBB dan menawarkan sebuah solusi.
Tugas Kesetiaan Uskup Belo (2)
11 Tahun yang lalu - Bakat dan kebiasaan sejak kecil Belo sudah menuntunnya menjadi seorang pastor.
Tugas Kesetiaan Uskup Belo (1)
11 Tahun yang lalu - Uskup Belo merupakan penerima Nobel Perdamaian tahun 1996. Buku ini bercerita tentang kehidupan Belo dan hari-hari seputar Tragedi Santa Cruz tahun 1991.
