Advertorial
Intisari-Online.com – Banyak sekali yang bisa dimanfaatkan dari peternakan lebah modern. Salah satunya royal jelly.
Ketika Intisari datang ke lokasi peternakan lebah di Gringsing, petugas PAP mencungkil royal jelly beserta larvanya dengan sebatang korek api langsung dan mangkukannya.
"Silakan mencoba," katanya. Mungkin karena belum terbiasa, royal jelly itu terasa anyir.
(Baca juga:Mau Panjang Umur dan Sehat Selalu? Berikut 5 Pedoman Dasar dari Dokter Asal Jepang yang Berusia 105 Tahun)
Lendir seperti susu ini mengandung senyawa-senyawa protein, asam amino, lemak, asam lemak, karbohidrat, vitamin dan suatu zat antimikroba yang bernama 10-hidroksi-decen-2-oic acid.
Bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan larva dan lebah pekerja muda ini, biasanya dipakai sebagai bahan obat kuat. Juga dipakai dalam kosmetik untuk perawatan kulit.
Untuk menghasilkannya, lebah pekerja sangat memerlukan tepung sari.
Celakanya, pollen ini sering pula dijaring peternak karena kandungan gizinya memang cukup tinggi. Proteinnya saja sekitar 20%.
Di dalamnya juga banyak terkandung vitamin E. Karenanya, banyak dipakai kaum hawa untuk menambah kesuburan.
Sayang sekali, harga pollen ini menurut H. Odrng Suwanda, B.Sc, sekretaris PAP, Rp 200.000,00 per kg.
Namun, hasil utama dan beternak lebah sebenarnya madu. Dalam madu terdapat dekstrosa, levulosa, sukrosa, dekstrin, wax, air, protein, asam formiat dan minyak atsin.
Di Indonesia, madu ini paling banyak dimanfaatkan dan dikenal dengan berbagai nama.
Ada yang menamai menurut asalnya, seperti madu Sumbawa dan madu Kalimantan. Ada pula yang menurut sumber nektarnya, seperti madu kapuk, madu durian, madu karet dan madu lengkeng.
Biasanya madu dicampur dengan kuning telur ayam mentah dan merica halus untuk obat kuat.
Penjual jamu pinggir jalan atau yang keliling pun memanfaatkannya sebagai campuran jamunya.
Bila Anda hendak meminumnya, sebaiknya dicampur air seperti halnya minum sirup.
Karena zat-zat makanan di dalamnya menjadi lebih mudah diserap, sehingga mudah mencapai pembuluh darah yang kemudian diangkut ke jaringan tubuh.
Madu yang diencerkan ini dapat dipakai pula untuk kumur bila mulut kita sedang meradang. Sebab, madu mengandung senyawa inhibine yang merupakan desinfektan (pelawan infeksi).
Lagi pula, di dalam mulut madu tidak menyebabkan kerusakan gigi berkat kernampuannya melawan bakteri penghasil asam laktat.
Bahkan madu bisa melindungi lambung dan usus dari penumpukan asam di lambung berkat kemampuannya sebagai basa.
Menurut Hartono, madu juga bisa melawan reaksi panas dari buah durian.
Bila Anda ingin makan durian tanpa menjadi panas, tanpa khawatir gusi akan bengkak atau sariawan, minum dulu satu sampai dua sendok makan madu murni.
Konon, madu juga bisa mempertahankan kemampuan tubuh manusia Iebih lama. Menurut Aristoteles, Bapak Ilmu-ilmu Alam kita, madu dapat meningkatkan kesehatan dan memperpanjang umur manusia.
Pythagoras dan Hippocrates umpamanya. Mereka bisa mencapai umur 90 dan 107 tahun berkat selama hidupnya banyak meminum madu.
Kaum wanita sering pula memakai madu sebagai masker. Dengan sifat higroskopisnya, ia bisa menyerap pengeluaran cairan (sekresi) dan lemak dari kulit, sehingga kulit muka kemungkinan akan menjadi halus dan noda-noda akan hilang.
(Pernah dimuat di Majalah Intisari edisi April 1990)