Di sebelah kiri ada pintu yang menuju ke kamar mandi. Di sebelahnya ada kamar terpidana mati lain. Di sebelah kanan ada pintu kuning berdaun dua. Hughes membuka pintu itu.
Di luarnya ada lorong yang menuju ke pintu kuning lain. Pintu kedua ini dibuka juga dan tibalah kami di tempat penggantungan. Jarak dari ranjang terpidana sampai ke kamar penggantungan cuma sepuluh langkah!
Ruang penggantungan itu identik dengan sel terpidana mati, cuma saja memiliki dua palang besar dekat langit-langit. Alat untuk membuka pintu jebakan di lantai bentuknya seperti kotak sinyal kereta api!
Kata Hughes, ruangan-ruangan yang kami lihat itu sama saja di semua penjara Inggris yang memiliki fasilitas untuk melaksanakan hukuman gantung.
Di sebuah sudut kamar eksekusi itu ada pintu jebakan lain, tetapi kecil. Hughes membuka pintu jebakan itu dan di bawahnya kami lihat tangga untuk turun ke ruang bawah yang besarnya sama seperti kamar eksekusi.
Langit-langit ruangan bawah itu tinggi. Di tiap dindingnya ada alat untuk menahan pukulan pintu. Alat ini juga mencegah pintu berbalik memukul orang yang digantung.
Kamar ini memiliki dua pintu. Yang sebuah menembus ke luar dinding penjara, untuk membawa mayat ke tempat pemakaman. Yang sebuah lagi menembus ke ruang autopsi.
Di ruang ini ada sebuah meja besar berlapis logam. Sekeliling meja itu ada selokan. Di sana juga ada tempat cuci tangan dan lemari. Para ahli patologi harus memeriksa jenazah terpidana mati di sini. Tempat itu mengerikan bagi saya.
Dari sana kami kembali ke ruang semula, untuk menerima pelajaran pertama dari Hughes.
"Hukuman mati dengan cara digantung itu efisien, bersih dan terutama sangat cepat," katanya. "Seperti kalian lihat, jarak antara kamar tahanan dan tempat penggantungan demikian dekatnya. Begitu pintu jebakan terbuka, terpidana mati segera meninggal, sebab tulang lehernya patah. Para petugas penggantungan sama sekali tidak boleh melakukan kesalahan. Camkanlah hal ini."
Beda orang gemuk dengan orang kurus
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR