Advertorial
Intisari-Online.com – Sebuah persimpangan jalanan yang sibuk di Kota London, Inggris, mendadak terhenti sejenak.
Pasalnya, sekitar 19 model wanita asyik melenggang hanya dengan memakai pakaian dalam.
Itulah peragaan pakaian dalam yang unik dari Bluebella, sebuah mereka pakaian dalam.
Tidak seperti pergaan Victoria Secret yang sering mewah di atas catwalk di dalam gedung, Bluebella memilih sebuah persimpangan jalan yang ramai sebagai catwalknya.
Saat aksi akan berlangsung, muncullah 2 polisi ke jalan tersebut.
Setelah menyadari bahwa itu hanya acara pemotretan, para polisi tidak melarangnya.
Petugas keamanan kota itu hanya memastikan bahwa semua modelnya dalam keadaan aman.
Bahkan kedua polisi itu sempat berfoto bersama para model.
Dilansir dari Mail Online, pameran pakaian dalam di jalanan dibungkus sebagai kampanye ‘Dare to Bare’.
Kampanye ini mengajak kaum wanita untuk percaya diri dengan keadaan tubuh mereka sendiri.
Peragaan pakaian dalam ini juga digelar oleh Bluebella untuk meramaikan ajang London Fashion Week yang dimulai pada Jumat (15 September) ini.
Sementara para model pakaian dalam Bluebella bukanlah para model profesional.
Mereka dari beragam profesi, seperti paramedik, seorang bos dari sebuah perusahaan, empat mahasiswi, dua aktris, seorang musisi, dan dua orang penulis.
“Kami memposting ajakan di Instagram dan responnya luar biasa dengan kebanyakan wanita yang berhadapan dengan issue rasa percaya diri akan tubuhnya,” kata Emily Bendell, Chief Executive Bluebella.
Seorang pekerja dalam mengatur tampilan penjualan, Lexi Brown (26 tahun) dari Beckenham, Kent, mengatakan kalau dirinya kehilanggan bobot hingga 15,8 kg setelah menderita radang usus besar atau Penyakit Crohn.
“Ini adalah cara yang bagus untuk mengmbalikan rasa percaya diri. Aku merasa sedikit gugup tetapi ini menyenangkan,” kata Lexi yang suka bermain roller derby.
Lain lagi alasan Rachel Atherley-King (23 tahun), seorang mahasiswi fisioterapi di Brunel University di London.
Ia mengaku ingin melihat jika ia punya keberanian untuk berdiri di tengah-tengah London dengan berpakaian dalam.
“Aku pernah punya masalah dengan kecemasan di masa lalu dimana aku tidak bisa melakukan apapun dan aku pikir ini adalah sebuah cara bagus yang diperlukan untuk menguji apakah aku berani menghadapi mereka,” kata Rachel.
Sementara model termuda di ajang itu adalah Chilli McCormack (18 tahun).
Ia adalah seorang pekerja tata rias wajah dari Stanford-le-Hope, Essex.
“Aku sudah lama suka Bluebella, karena ini tentang memberdayakan wanita dan para modelnya selalu memiliki keberanian, penampilan unik. Ini menyenangkan dan reaksi orang-orang bagus,” kata Chilli.
Alasan sedikit berbeda diberikan oleh Cheyanne March (24 tahun) seorang paramedik dari South East London.
Ia mengikuti ajang ini karena ingin menantang ‘kenakalan’ dalam dirinya. Ia merasa gugup tetapi bersemangat.
Emily Bendell menambahkan bahwa ia berterima kasih kepada polisi atas dukungannya.
Menurutnya mereka memiliki polisi terbaik di dunia karena ingin memastikan keamanan para modelnya.
“Semua wanita luar biasa pada hari itu. Kami hanya punya waktu 26 detik untuk sekali jalan sementara pengatur lampu lalu lintas bekerja, jadi kami harus cepat-cepat,’ cerita Emily Bendell.
Ia mengklaim dapat sebuah respon yang luar biasa dari masyarakat yang mengelukan semua modelnya.
Para model ini benar-benar mewakili keragaman kita dan keluarga Instagram, juga mereka terlihat luar biasa.
Ia sengaja memilih Oxford Circus di London sebagai ajang peragaan pakaian dalamnya.
Karena, lokasi itu ada garis diagonal pada persimpangan yang mirip dengan sebuah catwalk.
“Kita adalah sangat bermerek London dan terinspirasi oleh kota di sekitar kita, dan tempat ikonik dari London ini terlihat seperti sebuah ketepatan yang bagus,” tutup Emily Bendell.
Sekadar tahu, Bluebella adalah salah satu mereka pakaian dalam yang berkembang dengan cepat di dunia.
Tahun lalu merek ini berhasil meraup 1 juta poundsterling atau sekitar Rp20 miliar dalam ekspansi yang besar di dunia, terutama di Amerika.
Emily Bendell mendapat ide membuat Bluebella ketika ia belajar di Oxford University dan berjuang untuk mendapatkan pakaian dalam yang mewah dengan harga yang terjangkau.