Advertorial
Intisari-Online.com - Pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Korut tidak akan mempan oleh sanksi ekonomi yang dijatuhkan PBB dan masih tetap ngotot meluncurkan rudal balitik ternyata benar.
Setelah PBB kembali menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Korut pada minggu kedua bulan September ini reaksi Korut ternyata sangat keras.
Korut mengancam akan menenggelamkan pulau-pulau di Jepang dan membuat daratan AS menjadi abu melalui serangan rudal nuklir.
Ancaman Korut itu rupanya tidak main-main. Hari ini Jumat (15/9), Korut kembali meluncurkan rudal balistik yang sukses melintasi wilayah udara Pulau Hokkaido Jepang dan kemudian rudal jatuh di perairan Laut Pasifik.
Rudal Korut yang oleh militer Korsel diyakini diluncurkan dari Distrik Sunan, Pyogyang itu berhasil melesat sejauh 2.000 km.
Pemerintah Jepang sendiri langsung membunyikan sirene tanda peringatan serangan rudal dan memerintahkan warga Jepang untuk segera mencari tempat perlindungan (shelter).
Pemerintah Jepang juga memperingatkan agar warga Jepang tidak menyentuh apapun puing-puing yang jatuh karena dikhawatirkan benda tersebut mengandung unsur radiasi.
Atas peluncuran rudal balistik Korut yang memicu ketegangan di Semenanjung Korea makin memuncak itu, Presiden AS Donald Trump langsung mengadakan pertemuan mendadak dengan para stafnya.
Namun ada kemungkinan pemerintah AS kembali kebingungan karena jika Korut diserang secara militer, Rusia dan China pasti akan melibatkan diri sehingga malah memicu peperangan besar yang berkepanjangan.
Presiden Korsel juga langsung mengadakan rapat darurat terkait peluncuran rudal balistik Korut itu tapi militer Korsel juga hanya bisa bertindak jika militer AS sudah memberikan lampu hijau.
Namun sebenarnya ada yang janggal terkait peluncuran rudal balistik Korut yang selama ini tidak mengalami halangan sama sekali.
Seharusnya rudal balistik yang meluncur di atas Laut Pasifik dan jelas-jelas menuju wilayah udara Jepang sudah ditembak jatuh oleh pertahanan antirudal Patriot dan THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) yang selama ini sudah digelar oleh Jepang.
Jika rudal balistik Korut yang sedang meluncur bisa ditembak jatuh akan ada dua kemungkinan yang terjadi.
Pertama, warga Jepang tidak ketakutan lagi atas uji coba rudal balistik Korut.
Kedua, ada kemungkinan Korut tidak akan seenaknya saja meluncurkan rudal balistik karena hanya akan dirontokkan oleh persenjataan sistem antirudal yang sudah digelar oleh Jepang, Korsel, dan AS.